“Bengkel Design” Berawal Dari Otodidak, Kini Miliki Banyak Pelanggan Setia

BONTANG – Bermula dari hobby di bidang desain grafis, Sofyan (30) pemilik Seventy Eight Desain grafis ini memberanikan diri membuka usaha yang sudah digelutinya selama 5 tahun belakangan.
Sofyan menceritakan, beberapa pekerjaan sebelumnya pernah ia lakoni, sebagai karyawan di salah satu BUMN hingga menjadi karyawan Pertambangan sudah pula ia rasakan.

Kecintaannya akan dunia desain grafis sepenuhnya diperoleh secara otodidak. “Awalnya suka otak atik gambar, belakangan jadi hobby. Bekerja sesuai hobby itu lebih nikmat dan menjiwai,” ujarnya kepada Brinfo (7/6).

Usaha yang dia rintis, Berlokasi di Jalan Awang Long Bontang Utara tepatnya di simpang empat parkesit itu. Kini cukup dikenal di Kota Taman dengan sebutang Bengkel Desain itu juga memiliki banyak pelanggan setia.

“Sebenarnya nama usaha saya bukan bengkel desain tapi seventy eight. Bengkel desain, ahlinya bongkar pasang desain itu hanya sebagai tagline saja,” ujarnya dengan ramah.

Di akuinya sebagai sebuah bisnis bukan tanpa kendala, Secara omset pemasukan, sejak ada badai defisit anggaran turut dirasakan dampaknya bagi pelaku usaha bisnis desigen grafis di Kota Taman.

“Dari dulu selalu mengandalkan pesanan dari dinas pemerintahan, sekarang sepi order dan mesti berusa menggaet orderan pribadi. Kartu atau sepanduk ucapan idul fitry saja sampai sekarang sangat minim,” bebernya.

Lebih lanjut ia menceritakan bahwa dulu sebelum devisit, omzet perbulan dari usahanya bersih Rp 8 juta perbulannya. Kini berkisar Rp 3 jutaan. Besar pengaruhnya selama defisit anggaran.

Meski begitu, ia tetap optimis. Sebab pesanan pribadi dan swasta terutama dari para pelanggan sebenarnya masih bisa diharapkan, “Pemesanan Cetak Undangan, Pembuatan Stempel, Stiker, dan jasa disaen masih cukup tinggi namun karna pribadi jadi tidak dalam jumlah besar,” ucapnya.

Menurutnya guna menjaga eksistensi setiap usaha perlu ada orisinalitas, inovasi dan hasil karya. Pelayanan prima kepuasan pelanggan menjadi hal yang utama. (and)​

kpukukarads