BERI.ID – Tambang koridoran di lahan Universitas Mulawarman turut disinggung Rudy Mas’ud saat dirinya hadir dalam Silaturahmi Media dan Sharing Session bersama kalangan jurnalis di Bumi Etam.
Agenda yang digelar di Gedung Olah Bebaya itu dihadiri kalangan jurnalis dari media cetak, televisi, dan elektronik (online).
Di awal, Rudy Mas’ud katakan bahwa ini merupakan pertemuan perdana dirinya bersama rombongan pewarta sejak menjabat sebagai Gubernur Kaltim.
“Ini yang pertama, tetapi insya Allah bukan yang terakhir. Yang utama adalah bisa bertemu wajah, bertatap muka dengan insan pers di Kalimantan Timur, untuk mempererat silaturahmi,” kata Rudy Mas’ud.
Lanjut, Rudy Mas’ud juga turut meminta maaf dalam agenda Idul Fitri tahun ini.
“Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin,” katanya.
Kemudian, Rudy Mas’ud sempat menjabarkan perihal sumber daya Kaltim. Pertama, ia menyebut soal kelapa sawit.
“Pertama, kelapa sawit. Luasan kita di sini (Kaltim) kurang lebih 7 juta hektar. Yang hari ini diberdayakan (untuk sawit) kurang lebih hampir 1 juta 500 hektar. Tetapi kontribusinya tidak signifikan. Kalau saya enggak salah cuma berapa puluh miliar saja. Rp 20 miliar atau berapa miliar lah. Tidak signifikan untuk masyarakat Kalimantan Timur,” papar Rudy Mas’ud.
Setelah itu, Rudy Mas’ud berbicara soal dana bagi hasil mineral dan batu bara atau di sektor pertambangan.
“Enggak banyak-banyak amat, tak seperti yang kita bayangkan (kontribusi ekonomi pertambangan). Mungkin kontribusinya sekitar Rp 6 Triliun. Jadi tidak banyak yang dihasilkan dari kegiatan minerba, sementara kerusakan lingkungan itu, seluruh hasil dari pertambangan batubara, untuk perbaiki lingkungan kita, itu tak akan pernah cukup,” bebernya.
Rudy lalu sempat ngomong juga soal tambang di area hutan Universitas Mulawarman.
Kawasan ini ia sampaikan sudah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh dinas terkait.
“Sudah dilakukan sidak. (Ada) kegiatan pertambangan di daerah kawasan yang menjarah hutan Universitas Mulawarman, sekitar 3,2 hektar. Awak media perlu memberitakan ini, karena kegiatannya koridoran (tambang). Sangat mengganggu teman-teman di Universitas Mulawarman,” kata Rudy Mas’ud. (len)