BONTANG – Debat Pilkada Bontang telah dilaksanakan malam tadi, Sabtu (07/11) bertempat di grand hotel mustika Kota Bontang. Dalam debat yang mengangkat tema Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kemajuan daerah dan penanganan covid. Para Kandidat dituntut memaparkan visi serta program yang akan dilaksanakan nantinya setelah menang juga diberikan sesi untuk saling lempar pertanyaan dan memberikan sanggahan untuk pemaparan kandidat lainnya.
Pada Debat Kandidat Pilkada Bontang kali ini ada hal menarik yang dipaparkan calon urut nomor 2, Neni Moerniaeni yang tak lain merupakan Petahana Wali Kota yang terpilih pada Pilkada sebelumnya.
Bunda Neni, sapaan akrabnya memaparkan program Pariwisata berbasis kemaritiman, dalam paparannya potensi tersebut akan disokong oleh pemerintahan selanjutnya jika dirinya bersama Joni Muslim terpilih.
Salah satu pendiri halaman facebook #saveberasbasah mempertanyakan keseriusan Neni terkait program pariwisata berbasis kemaritiman, mengingat beberapa tahun lalu Wali kota Bontang, Bunda Neni bersikeras melakukan penutupan salah satu ikon Kota Bontang, Beras Basah.
“Kami ragu dengan apa yang disampaikan Bunda Neni. Yang disampaikan hari ini juga sama ketika Bunda ingin maju pada pilkada sebelumnya. Bahkan lebih spesifik dia berjanji memberikan perhatian serius ke beras basah, nyatanya? Bunda malah ngotot mau nutup beras basah, kami kapok janji” ujar pemuda asal Bontang ini.
Menurutnya jangan sampai untuk kesekian kalinya, pariwisata sekedar jadi komoditas politik demi mendapatkan dukungan suara.
“Kami belajar dari pengalaman masa lalu, halaman facebook #saveberasbasah hingga penggalangan petisi penolakan penutupan beras basah di change.org sampai dengar pendapatan dengan DPRD Kota Bontang kala itu tidak mungkin ada jika Bunda Neni komitmen dengan janji politiknya.”jelasnya.
Ditambahkannya bahwa masyarakat Bontang hingga orang-orang diluar Bontang pada saat itu semua bersuara tentang penolakan keputusan Bunda Neni.
“Jika tidak percaya, silahkan di cek di halaman Facebook kami, disana ada jejak digitalnya, mulai dari dukungan hingga betapa ngototnya Bunda Neni mencari alasan demi melakukan penutupan beras basah atas dasa kepentingan korporasi.
Investasi kita harusnya tidak mematikan mata pencaharian masyarakat, investasi itu justru wajib mengurangi angka pengangguran di Kota Bontang” tutupnya
Adapun alasan namanya tidak ingin dicantumkan demi menjaga kerahasiaan pengelolaan halaman facebook #saveberasbasah yang sejak semula dibuat semata-mata untuk perjuangan menolak penutupan salah satu ikon Kota Taman ini. (AS)