BALIKPAPAN – Setahun sudah pembelajaran secara daring atau dalam jaringan (daring) di era pandemi Covid 19, berjalan.
Meskipun dianggap tidak maksimal, suka tidak suka, guna untuk mencegah penyebaran Covid-19. Belajar secara daring harus tetap dilakukan.
“Kami tetap melaksanakannya dengan semangat,”kata Kepala SMP Negeri 18 Balikpapan Suprapto, diruang kerjanya Senin (01/02/2021).
Menurut dia, SMP Negeri 18 dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh mencapai 91 persen. Artinya secara global semua sudah sesuai dengan harapan sekolah.
Suprapto menjelaskan, jika ada siswa yang tidak mengikuti daring dengan berbagai alasan, seperti gangguan jaringan atau kehabisan kuota, maka pihaknya akan memanggil orang tua siswa. Setelahnya ditanya apa alasaannya, untuk segera ditindaklanjuti.
“Kehadiran siswa saat daring tetap kita pantau melalui wali kelas masing-masing. Jika mereka beberapa kali tidak mengikuti daring, maka orang tua akan kita panggil ke sekolah, “tegas Suprapto.
Senada juga disampaikan Kepala SMP Negeri 6 Balikpapan Suwiyadi. Proses pembelajaran jarak jauh atau daring hingga saat ini berjalan lancar sesuai dengan rencana. Apa lagi saat daring ini tidak semua mata pelajaran diajarkan melainkan materi esensial atau materi yang penting.
“Pihak sekolah juga tidak bisa terlalu memaksa siswa, karena daring ini adalah program dalurat dampak dari pandemi Covid 19,”tuturnya.
Suwiyadi menambahkan. Pihak sekolah akan terus memantau keikutsertaan murid saat daring. Jika beberapa kali tidak mengikutui daring, maka orang tua akan dipanggil ke sekolah untuk berdiskusi dengan guru atau wali kelas masing-masing.
Baik Suprapto maupun Suwiyadi dengan tegas mengatakan bahwa. Pembelajaran melalui jarak jauh hasilnya tidak maksimal. Karena siswa merasa jenuh dan sulit untuk menangkap materi yang disajikan oleh guru. Juga mengharapkan, semoga pendemi Covid 19 segera berlalu.(ST)