Samarinda – Sekretaris Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Novan Syahronny Pasie mengusulkan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diberikan dana tambahan.
Hal itu bertujuan supaya tidak terjadi kelambatan dalam proses eksekusi. Sebab Novan menilai kurangnya dana menjadi suatu kendala yang kerap kali terjadi.
Seperti diketahui, Insiden longsor dan banjir kerap kali terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan longsor dan banjir telah mengakibatkan korban meninggal dunia, luka-luka, mengungsi dan kerusakan rumah dan infrastruktur.
“Kami sarankan harus ada penganggaran yang sesuai. Artinya, semisal tahun ini sekian persen, paling tidak dengan potensi curah hujan tinggi sehingga dana penanggulangan bencana harus ditambah,” jelasnya.
“Jangan nantinya mereka melaksanakan tapi tidak ada anggaran. Kan harus menunggu lama lagi. Jadi harus diperjelas,” pungkasnya.
Politisi partai Golkar ini juga menilai, kawasan rawan bencana yang sudah dipetakan BPBD perlu ada pemantauan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kota Samarinda.
Sebab kata dia, langkah dan upaya antisipasi bencana waktunya tidak diketahui. Sehingga perlu waspada sini sebelum terjadi bencana.
“Ini yang saya sampaikan adalah bagaimana nanti Pemprov dan Pemkot harus memantau titik titik rawan bencana, bukan hanya bencana banjir melainkan juga longsor,” pungkasnya.(DODY/ADV)