Damkar Bersama Unsur Relawan Gelar Simulasi Antispasi Kebakaran Bulan Suci Ramadhan

Suasana simulasi Pemadam Kebakaran di tepian Sungai Karang Mumus. ©️Jifran/beri.id

SAMARINDA – Sejumlah kegiatan dilakukan pemerintah kota Samarinda bersama unsur relawan antisipasi fenomena atau kejadi di bulan suci Ramadhan.

Sebelumnya Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda bersama Disdamkar Samarinda menggelar apel siaga gabungan bersama TNI-Polri, juga para relawan Damkar di lapangan eks bandara Temindung, Kamis (24/3/22).

Setelahnya apel siaga dan simulasi penyelamatan bencana kebakaran juga dilaksanakan Relawan Gabungan Samarinda (REGAS) yang menaungi tim relawan di kota Tepian. Kali ini Kegiatan berlangsung di tepian Sungai Karang Mumus, Jalan Tongkol, Samarinda Ilir, Jumat (25/3/22).

Hal tersebut dilakukan guna antispasi fenomena yang kerap terjadi saat Bulan Suci Ramadhan, sepertinya halnya kebakaran. Bahkan kebakaran angkanya terus meningkat setiap tahunnya. Umumnya terjadi didaerah padat penduduk.

Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, selain karena instalasi listrik, kebakaran juga terjadi karena kelalaian manusia. Sebab di Bulan Suci Ramadhan.

“Kegiatan ini (simulasi antisipasi kebakaran) sangat positif. karena ini kesiap-siagaan relawan mengahadapi bulan Ramadhan,”kata kepala dinas Pemadam Kebakaran, Hendra.

Hendra menjelaskan, kesiap-siagaan seperti itu sangat membantu antisipasi segala kejadian yang terjadi.

Olehnya dia sangat apresiasi kerja dari Relawan gabungan Samarinda (Regas) dibawah naungan Damkar. Sebab mereka merupakan ujung tombak pertama dalam menghadapi kebakaran.

“Harapannya tetap sinergi dengan pemkot khususnya dinas pemadam kebakaran, biar lebih intens lagi komunikasinya sehingga dilapangkan kita tetap bersatu,”harapnya.

Sementara itu ketua Regas Samarinda Burhanuddin mengungkapkan, dalam simulasi tersebut melibatkan seluruh unsur relawan dibawah binaan Damkar.

Dia menyebutkan ada sekitar 60 satuan relawan, kemudian da 6 unit mobil yang ikut partisipasi, sementara untuk portabel hampir 80 portabel.

“Jadi kita maksimalkan yang ada, sebagian kita batasi karena situsnya juga masih Covid-19,”paparnya.

Dalam simulasi tersebut para instruktur memberikan pelatihan berkaitan dengan teknik-teknik memadamkan api.

Disebutkan bahwa kegiatan seperti ini digelar setahun sekali. Sementara itu mereka juga punya kegiatan rutin yang dilakukan sebulan sekali.

Selain simulasi, dalam giat tersebut juga mengundang masyarakat, guna dilakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat.

“Kita undang juga masyarakat, lalu kita beri pemahaman tentang pencegahan dini pada saat terjadi musibah terkecil apakah berkaitan dengan tabung gas atau yang lainya. Jadi ada simulasi dan sosialisasi, kemudian edukasi bagaimana memadamkan kebakaran,”pungkasnya. (Fran)