SAMARINDA — Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar Gelar Reses di Kelurahan Selili, Jalan Keramat, Senin (17/11/2025).
Reses tersebut menjadi ruang bagi warga menyampaikan beragam persoalan lingkungan yang mendesak ditangani, mulai dari drainase tak berfungsi, penataan pasar, fasilitas kesehatan, hingga pemanfaatan ruang publik.
Kegiatan yang dibuka oleh Camat Samarinda Ilir, La Uje, berlangsung antusias. Ia menegaskan bahwa aspirasi warga memiliki peran penting dalam menyempurnakan program pemerintah.
“Ini waktu yang tepat menyampaikan masukan. Tanpa partisipasi warga, lurah dan camat sulit menjalankan program, termasuk Pro-Bebaya,” ujarnya.
Ketua RT 21, Darwis, mengeluhkan drainase yang sejak 2016 tak lagi berfungsi dengan baik. Ia berharap ada koordinasi yang lebih kuat agar perbaikan dapat segera direalisasikan.
“Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga komunikasi dan anggaran,” katanya.
Selain itu, warga juga meminta penataan pasar agar lebih tertib dan bersih.
Warga RT 31, 32, dan 33 mengusulkan pemanfaatan lahan milik Yayasan Pendidikan sebagai fasilitas kegiatan masyarakat. Ketua RT 31, Agung, menyoroti dana tali asih yang dirasa membebani warga.
“Kami ingin area ini bisa dipakai bersama, tapi soal dana tali asih cukup berat. Kami sangat berharap ada dukungan,” ujarnya.
Dari RT 28, warga meminta perbaikan jalan dengan metode cor ready mix, sementara pengurus Posyandu Selili menyampaikan kebutuhan penambahan alat pemeriksaan kesehatan, seperti pengecekan gula darah dan tempat tidur pasien, agar pelayanan lebih optimal.
“Dengan fasilitas tambahan, warga bisa diperiksa dengan lebih nyaman,” ujar salah satu pengurus.
RT 27 membawa gagasan penataan jalur sempit di luar pagar perusahaan GP menjadi area jogging sekaligus mural edukasi lingkungan.
“Mural ini bukan sekadar hiasan, tapi pengingat untuk menjaga kebersihan,” kata Ketua RT 27, Samsudin.
Warga juga mengusulkan pemasangan rambu jalan untuk meningkatkan keselamatan.
Menanggapi seluruh usulan, Deni Hakim Anwar menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti melalui berbagai skema, mulai dari Pro-Bebaya, pokok pikiran dewan, koordinasi dengan OPD terkait, hingga dukungan CSR perusahaan.
Ia menekankan pentingnya penataan ulang bangunan yang berdiri di atas drainase demi keamanan dan kenyamanan warga.
“Bangunan tidak boleh berada di atas drainase. Ada pasar yang memang dibangun karena pertimbangan kemanusiaan, namun warga harus siap jika ke depan perlu penyesuaian atau relokasi,” jelasnya.
Deni juga mengingatkan pentingnya legalitas fasilitas publik seperti posyandu agar keberadaannya aman secara hukum dan dapat dimanfaatkan jangka panjang.
Reses ditutup dengan optimisme warga Selili yang berharap lingkungan tempat tinggal mereka dapat berkembang menjadi lebih tertib, bersih, dan nyaman.
“Setiap aspirasi warga adalah bagian dari kehidupan yang ingin kita perbaiki bersama,” pungkas Deni. (ADV/DPRD Samarinda)






