Dewan Akan Panggil Badan Pengawas dan Direksi Perusda Yang Baru, Bahas Prospek Bisnis Untuk PAD

Anggota DPRD Kaltim Dapil Samarinda Nidya Listiyono
Anggota DPRD Kaltim Dapil Samarinda Nidya Listiyono

SAMARINDA – Kontribusi badan usaha milik daerah (BUMD) Kaltim kerap menjadi sorotan Komisi II DPRD Kaltim. Jajaran direksi setiap Perusda itu acap kali dipangil rapat dengar pendapat. Tidak lain karena minimnya kontribusi mereka untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim. Padahal mendapat penyertaan modal yang tidak sedikit.

Diketahui, terdapat delapan perusda di Kaltim. Namun di antaranya hanya mendapat target pendapatan kecil pada 2021 mendatang. Yang tertinggi adalah PT BPD Bank Kaltim-tara sebesar Rp185,43 miliar. Memiliki gap yang cukup jauh dengan PT Migas Mandiri Pratama dengan target pendapatan tertinggi kedua sebesar Rp42 miliar.

Sedangkan tiga yang terendah bahkan tak sampai miliaran rupiah. Seperti PT Melati Bhakti Satya sebesar Rp730,5 juta; PT Jamkrida Kaltim Rp192 juta; dan yang terendah PT Kehutanan Silva Kaltim Sejahtera Rp50 juta.

Saat ini sejumlah Perusda telah memiliki badan pengawas dan direksi. Nama-namanya telah diumumkan setelah usai mengikuti seluruh rangkaian proses dari Tim Panitia Seleksi (Pansel). Pengumuman ini juga tertuang berdasarkan surat Gubernur kALTIM nomor 539/3144/Ek perihal Keputusan Kuasa Pemilik Modal (KPM) dan nama-nama calon badan pengawas independen dan direksi BUMD Kaltim.

Sebagai mitra kerja, Komisi II DPRD Kaltim pastikan segera memanggil badan pengawas dan direksi badan usaha milik daerah (BUMD) yang baru. Membahas rencana kerja jangka mereka untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.

“Kami panggil dan lihat plan bisnis yang akan mereka bawa. Ke depan, kita komunikasikan untuk melakukan pertemuan dan memperkenalkan diri bahwa Komisi II ini mitra mereka,”kata Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono

Tiyo berharap, orang-orang yang sudah diberikan kepercayaan untuk duduk sebagai pimpinan perusda bisa bekerja dengan totalitas, hati, dan penuh integritas. Tak kalah penting, mampu menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) Kaltim.

“Kami minta hasil yang positif, kami minta mekanisme kerja diperbaiki semua. Intinya bagaimana mereka bisa meningkatkan PAD Kaltim,”tuturnya.

(Fran)

kpukukarads