DPRD Kaltim Setuju Alirkan Anggaran Untuk Penanganan Covid-19

Beri.id, SAMARINDA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merespon secara setelah ditetapkannya Corona menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Kaltim.

Jajaran Komisi IV beserta langsung menggelar rapat bersama dengan beberapa dinas terkait, membahas langkah-langkah yang perlu dilakukan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19).

Ketua Komisi IV, Rusman Yaqub, mengusulkan beberapa hal seperti adanya media center atau layanan infromasi, adanya tim khusus dan anggaran APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) yang harus dialihkan.

Menurutnya media Center adalah hal terpenting, sebagai pusat informasi, baik dari segi informasi penyebarannya, termasuk masyarakat yang ingin melakukan pengaduan jika ada permasalahan.

“Itu penting media center atau layanan informasi dibentuk,”sebutnya, Senin (16/03/20) usai rapat.

Dirinya berharap adanya tim relawan untuk mensosialisasikan dan melakukan sterilisasi lingkungan.

Keterlibatan para pemuka agama misalnya, dengan fasilitas masjid, gereja dan tempat umum lainnya, untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

DPRD Kaltim tepatnya Komisi IV kata dia, sangat setuju serta bersedia mengalirkanAPBD untuk memenuhi kekurangan dalam menangani permasalahan Covid-19 tersebut.

“Terkait pelayanan di rumah sakit, kami mendengarkan semua keluhannya peralatan habis dan terbatas, ruang isolasi yang sangat minim, karena sifatnya kedaruratan akhirnya memakai ruang-ruang ada, termasuk alat laboratorium pun harus ke Jakarta,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RSUD AM Parikesit, Mauritz Silalahi, menyatakan bahwa langkah yang diperlukan menghadapi Covid-19 dengan cara cegah tangkap. Seperti bagaimana ketika batuk, menggunakan tisu. Kemudian membuat rambu terkait etika batuk. Selanjutnya, ketika sakit tidak boleh keluar dan memakai masker.

“Penggunan masker ini hanya untuk yang sakit, sehingga kita tidak kekurangan masker. Kemudian, harus menyediakan sabun disetiap tempat serta mengurangi jarak atau kurangi berkumpul yang melibatkan banyak orang” tutupnya.

(Fran)