SAMARINDA, Beri.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim menerima kunjungan dari rombongan Administrasi Publik (Himanislik) Unmul pada, Senin (9/10/2023).
Tujuan kunjungan mahasiswa tersebut untuk berdiskusi dan mendapat ilmu seputar proses administrasi tataran dinas dikerjakan di lembaga DPRD.
Rombongan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu diterima langsung Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya’qub di Gedung Rapat E DPRD Kalimantan Timur (Kaltim). Sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan Himanislik yang bertajuk Institutional Visit II Himanislik Goes To DPRD Kaltim.
Rusman menjelaskan bahwa kunjungan Himanislik sebagai ajang belajar terkait formulasi kebijakan. Menurutnya, mahasiswa perlu mengetahui tataran empirik maupun praktis suatu kebijakan, bukan hanya sekadar teoritis. Sebab, antara teori dan praktek di lapangan tidak berseiringan.
“Kedatangannya ke sini dalam rangka studi komparatif praktek membuat formulasi, implementasi, dan evaluasi kebijakan itu. Antara tataran idealistik dan kenyataan sering kali berbelakang. Bukan berarti teori salah, teori sering benar karena teori lahir dari proses yang panjang, ungkap Rusman
Rusman pun bercerita sewaktu ia masih menjadi mahasiswa Unmul di tahun 1988 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang menghabiskan waktu kurang lebih 7 tahun untuk mendapat gelar sarjana karena sibuk berorganisasi dan sering kali menelantarkan studinya.
Dengan tegas Rusman mengatakan hal itu bukan untuk ditiru justru dia berpesan agar berorganisasi itu harus menunjang studi dan bukannya menghambat.
“Dulu ada sebutan, kuliah jangan menghambat organisasi. Namun yang benar itu berorganisasi harus menunjang perkuliahan. Bukan sebaliknya ya, jangan tiru saya,” tegasnya.
Di akhir, Rusman berpesan agar mahasiswa aktif mencari ilmu di luar perkuliahannya karena Ilmu yang didapat ketika kuliah sering kali didapati hasil yang berbeda sewaktu dipraktikkan.
“Ya kan teori kadang kadaluarsa tergantung zaman. Maka itu, studi di luar kampus itu sangat diperlukan, kenapa? Kita harus memulai bagaimana membandingkan teoritikal dan praktik terutama soal bernegara dan pemerintahan,” tandasnya.
(ADV/DPRD Kaltim)