SAMARINDA – DPRD Kota Samarinda mendukung penuh langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam rencana peningkatan infrastruktur di kawasan Desa Budaya Pampang.
Langkah ini dinilai penting untuk menjadikan Pampang sebagai destinasi wisata unggulan yang tidak hanya memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga melestarikan budaya lokal.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menilai penguatan akses dan perbaikan fasilitas fisik di kawasan tersebut sangat mendesak. Ia menyebut, Desa Budaya Pampang merupakan ikon budaya Kota Tepian yang perlu penataan serius agar layak dijadikan tujuan wisata berskala besar.
“Desa Budaya Pampang ini salah satu ikon kota, tentu harus ditunjang dengan infrastruktur yang baik agar layak dijadikan tujuan wisata skala besar,” ujar Viktor (24/06/2025).
Ia menyoroti kondisi fasilitas pendukung di kawasan tersebut yang dinilai sudah tidak memadai. Beberapa di antaranya seperti aula adat (lamin), ornamen tradisional, dan bangunan pendukung lain sudah mengalami penurunan kualitas.
“Lamin yang ada sekarang sudah terlalu sempit. Kalau bisa dibangun satu lagi agar pertunjukan seni lebih leluasa dan pengunjung lebih nyaman,” jelasnya.
Lebih jauh, Viktor menekankan pentingnya penataan kawasan yang tidak hanya fokus pada tampilan fisik, tetapi juga menjaga keaslian budaya masyarakat Dayak Kenyah yang tinggal di Pampang. Revitalisasi yang tepat, katanya, akan membuat kawasan ini lebih atraktif tanpa menghilangkan identitasnya.
“Kalau pemerintah serius, ini bisa jadi pusat budaya yang membanggakan dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi warga. Tradisi tetap terjaga, wisata juga berkembang,” imbuhnya.
DPRD berharap Pemkot segera menyusun rencana teknis secara matang dan memulai pembangunan fisik pada 2026 sesuai target.
“Penataan ini dinilai menjadi bagian dari upaya strategis memperkuat sektor pariwisata sekaligus memperluas dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)