SAMARINDA – Dua tahun sudah para anggota legislatif DPRD kota Samarinda menjabat setelah dilantik Agustus 2019. Kekinian tersiar kabar bahwa di Komisi III nyaris tak ada kerjaan.
“Dua tahun lebih hampir dipastikan komisi III ini tidak ada kegiatan,”kata Guntur, anggota komisi III DPRD Samarinda saat dikonfirmasi Jum’at 13 Agustus 2021.
Demikian diakui Wakil Komisi III DPRD Samarinda, Samri Syahputra, pasalnya Selama dua tahun ini kegiatan tidak berjalan sebagaimana mestinya terlebih soal tugas pokok dan fungsi (tupoksi) komisi III.
Mereka menuding ketua Komisi III Angkasa Jaya adalah penyebabnya. Angkasa Jaya dianggap tidak bisa memimpin. Olehnya mereka layangkan mosi tidak percaya pada ketua komisi.
Hingga Jumat kemarin, diakui Guntur sudah ada delapan anggota komisi III dari 13 anggota komisi. Sudah tanda tangan mosi tidak percaya tersebut.
Dalam mosi itu mereka meminta agar Angkasa Jaya diganti dari jabatannya sebagai ketua komisi.
“Teman-teman yang melakukan Mosi ini bulat tetap mau mengganti pak Jaya sebagai ketua komisi,”beber Guntur.
Perang dingin itu kian memanas, ketua komisi tak lagi diakui anggotanya. Sebelum ada pergantian yang dianggap bisa lebih kompeten. Sementara komando komisi III diambil alih wakil ketua dan Sekretaris komisi.
“Iya sementara kita (wakil dan sekretaris komisi,red) yang Hendel,”tandas Novan Syahroni sebagai Sekretaris Komisi III.
Angkasa Jaya Melawan
Secara tegas ketua komisi III Angkasa Jaya mengaku akan lakukan perlawanan terhadap pihak yang layankan mosi tidak percaya terhadap dirinya. Menurutnya kewenangan mengganti jabatanya adalah kewenangan Partai.
“Kalau begini saya akan sikapi dengan perlawanan juga sampai ke pusat.
Apa boleh mengintervensi partai lain untuk mengganti,” ujar Angkasa Jaya pada awak media.
Dia pun membatah jika komisi III tak ada kegiatan dalam kurun waktu dua tahun ini. Penilaian dirinya sebagai dalang dibalik tudingan tersebut dianggapnya tidak objektif. Karena dalam pimpinan komisi bukan hanya dirinya, ada wakil dan sekretaris komisi.
“Kalau disebut enggak ada kegiatan itu kan lucu. kegiatan tetap ada. Semisal kunjungan saya juga yang tanda tangan disitu. Dua tahun ini kan pandemi Covid – 19 maka kegiatan juga dibatasi,” jelasnya.
Dia pun bakal menggunakan pilihan terakhir untuk memperkarakan perbuatan para pendukung mosi ke meja hijau.
“Itu namanya pembunuhan karakter. Kedudukan saya sebagai ketua komisi atas perintah partai, bukan pribadi. Kalau sudah begitu ada pasal tersendiri kan ?,” terangnya. (Fran)