Earth Hour Samarinda Ajak Masyarakat Hemat Energi Sabagai Langkah Awal Peduli lingkungan

SAMARINDA – Di titik iconik kota Samarinda, yaitu tepat di depan Museum Samarendah,Jalan Bhayangkara, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, masyarakat berkumpul untuk ikut terlibat dalam momentum Earth Hour, yang dilaksanakan serentak diseluruh dunia pada hari Sabtu (30/03) malam lalu.

Earth hour adalah gerakan mematikan lampu selama satu jam pada hari sabtu dibulan Maret. Peringatan Earth Hour merupakan langkah awal gerakan kesadaran warga dunia terhadap adanya perubahan iklim ekstrim di bumi yang nyaris tak bisa dihindari.

dprdsmd ads

Tahun ini momentum tersebut jatuh pada tanggal 30 Maret 2019. Di Indonesia sendiri terdapat 118 kota, termasuk Samarinda, yang ikut melakukan gerakan tersebut.
Mulai pukul 20.30-21.30 Earth Hour Kota Samarinda mematikan lampu di Kawasan Taman Samarendah dan Museum Samarendah, Sebagai bentuk keterlibatan dalam gerakan tersebut.

Muthmainnah Zifa selaku Kordinator Kota Earth Hour Samarinda Mengatakan bahwa event yang bertemakan #connect2Earth tersebut merupakan langkah kecil untuk membawa dampak lingkungan yang besar.

“ kami berharap vent ini bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menghadapi perubahan iklim, makanya kita ingin ada aksi kecil mematikan lampu ini bisa berdampak besar”. Kata Muthmainnah yang akrab disapa Inna.

Selain gerakan mematikan lampu selama satu jam, Earth Hour Samarinda juga melibatkan sekitar 20 komunitas yang ada disamarinda untuk berkolaborasi dalam gerakan tersebut.

Lebih lanjut, Irwan Gunawan Selaku Direktur Forest and Fresh Water dari World Wild Life (WWF) Indonesia mengatakan bahwa hemat energi tersebut merupakan titik awal membentuk kesadaran kepedulian lingkungan kepada masyarakat.

“ Tema utamanya adalah menghubungkan kita untuk kembali ke alam. Connect to earth ini bagaimana kita memanfaatkan teknologi kita seperti sosial media untuk mengembalikan kesadaran kita untuk penyelamatan Lingkungan” Ujar Irwan.

Selain itu Pihaknya mengajak kepada komunitas-komunitas anak muda yang akrab disapa kaum milenial untuk terlibat aktif dalam menyelamatkan lingkungan. (Rad)