SAMARINDA – Pembangunan moral dan karakter bangsa adalah tangung jawab semua lapisan masyarakat, dan lingkungan pendidikan adalah salah satu didalamnya. walaupun demikian, keterbatasan waktu dan pembinaan dunia pendidikan tidak membuat semangat para siswa SMK 9 Samarinda ini mencari pengetahuan pada kegiatan ekstrakurikuler.
Nampak terlihat puluhan siswa siswa ini sedang mengelar kegiatan Nobar dan diskusi pada salah satu ruang kelas mereka, tidak tanggung mereka mengangkat sebuah filem tentang Soekarno “indonesia merdeka”, minggu (10/9/17).
Saat dikonfrmasi panitia pelaksana mengatakan “kegiatan semacam ini akan terus berlanjut, dan akan terus memperkuat diskusi diskusi soal kebangsaan. diskusi sekarang, kita mencoba mendalami bagaimana proses perjuangan soekarno, dia pernah menjadi seorang siswa terus mahasiswa hingga akhirnya menjadi sang proklamator dalam perjuangan kemerdekaan”. lanjutnya seorang siswa yang bernama erik ini “Soekarno pernah jatuh bangun dalam perjuanganya, dia juga tidak segampang membalikan telapak tangan membawa indonesia merdeka, minimal kita bisa memetik pelajaran dari semua itu dalam sebuah perjuangan.”
Dalam harapanya seorang erik yang terlibat juga dalam kepengurusan Osis di SMK 9 ini, yang juga salah satu anggota dari Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) ini mengungkapkan “saat ini sangat minim sekali keterlibatan siswa dalam kegiatan diskusi, makanya kita coba memulai dengan hal sederhana begini agar supaya bisa mendorong teman-teman yang lain untuk belajar bersama”, kegiatan ini juga diikuti kawan-kawan siswa SMK 9 termasuk dari OSIS, MPO dan GSNI itu sendiri.
Hal semacam ini pula sangat di dukung oleh pembina OSIS, seperti yang di ungkapkan oleh pak juli, sapaan akrabnya ” kegiatan itu positif, ini bisa menambah wawasan baru buat para siswa diluar dari jam belajarnya. bila perlu kegiatan begini bisa dilanjutkan pada jenjang lebih lanjut, tidak hanya item ini aja. apalagi soal bela negara, kami sangat mendukung sekali. apalagi filem yang yang di tonton juga soal itu bela negara. siapatahu setelah menonton dan mendiskusikan itu tergugah hatinya, kalo dulu perjuanganya dengan pertempuran dan perang, minimal saat ini mereka sebagai pengisi kemerdekaan melihat susahnya perjuanga yang dulu bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari misalnya kedisplinan dan lain-lainya, intinya kami mendukung, kami suport karena ini kegiatan positif. tutupnya”. (Fran)
