Singapura – Beberapa waktu ini, kita sering disuguhi begitu banyak informasi terkait “penyakit aneh baru” yang sunter diberitakan. Bahkan banyak bermunculan foto korban-korbannya.
Cacar monyet; begitu penyakit aneh ini diberi nama. Cukup familiar sih kalo cacarnya, hanya karena ada tambahan kata monyet inilah yang membuatnya beda dari cacar air yang biasanya kita anggap pentakit yang tdk terlalu seram saat mendengar atau melihat yang terjangkit. Namun berbeda dengan Cacar yang ini, melihat gambar korban yang tersebar saja bikin bulu kuduk berdiri, dibuat ‘begidik’ dengan benjolan tersebar sekujur tubuh. Bahkan membuat pemerintah indonesia ikut bersiaga guna langkah antisipatif apabila virus Cacar Monyet ini juga terbawa ke indonesia. Sebagaimana beri.id kutip dari Tribunnews.com, bahwa antisipasi pencegahan tersebut dilakukan dengan cara memantau kesehatan penumpang di pelabuhan feri internasional Sri Bintan Pura, khususnya penumpang yang berasal dari Singpura.
- Dari Singapura, Awal Petaka Bermula
Pemerintah Singapura telah mengkonfirmasi kasus wabah “Cacar Monyet” ini merupakan yang pertama di negaranya yang awal mulanyapun di temukan pada salah satu warga Nigeria yang kebetulan bertandang untuk menghadiri sebuah pertemuan Lokakarya pada tanggal 28 April lalu dan dinyatakan positif “Cacar Monyet” pada 8 Mei.
Sehari setelah kedatangannya di Singapura, pria tersebut menghadiri lokakarya dua hari. Pada 30 April, ia menderita demam, nyeri otot, ruam kulit dan menggigil. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya satu minggu kemudian di kamar hotelnya, hingga akhirnya pada tanggal 7 Mei harus dibawa dengan ambulans ke RS Tan Tock Seng.
Kini ia berada dalam kondisi stabil di bangsal isolasi National Centre for Infectious Diseases (NCID), demikian pernyataan rilis media dari Kementerian Kesehatan Singapura.
Pria itu mengatakan bahwa sebelum kedatangannya di Singapura, ia menghadiri sebuah pernikahan di Nigeria, di mana ia mungkin mengonsumsi daging hewan liar, yang bisa menjadi sumber penularan virus cacar monyet. (Red)