Genjot Pariwisata Sumbang PAD Besar, Rusman Yakub Ajak Pemda Terapkan Konsep 4 Pilar

SAMARINDA – Penggenjotan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor di luar tambang terus disuarakan DPRD Kaltim,

Sektor-sektor yang diharap mampu sumbang PAD, termasuk diantaranya sektor pariwisata.

dprdsmd ads

Disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yakub, diperlukan dorongan dari pihak – pihak terkait untuk bersama – sama mendorong pengembangan pariwisata Kaltim agar dapat menjadi prioritas dalam skala Nasional.

Rusman Yaqub juga mengatakan bahwa Kaltim perlu menerapatkan konsep empat pilar pembangunan pariwisata.

Empat pilar pembangunan kepariwisataan yang dimaksud yaitu, destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan.

Keempat pilar tersebut merupakan upaya perwujudan azas pembangunan dengan memerhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.

“Keempat pilar pembangunan pariwisata memang perlu dikembangkan secara terpadu, melalui dukungan dari pemerintah terutama kepala daerah. Sebab melalui kebijakannya kepala daerah dapat mengarahkan dinas-dinas terkait dalam mendukung empat pilar pembangunan pariwisata untuk pengembangan pariwisata Kaltim lebih baik,” ungkapnya.

Logo DPRD Kaltim

Pada tingkat nasional, pemerintah masih memakai jumlah kunjungan sebagai sasaran untuk mewakili tolok ukur keberhasilan. Meskipun demikian jumlah kunjungan tersebut tergantung kepada bukan hanya keberhasilan pemasaran atau promosi melainkan juga keberhasilan upaya pengembangan destinasi, industri, serta kelembagaannya seperti manusianya, aturan, dan organisasinya.

Karena target pembangunan pariwisata Kaltim adalah menjadi destinasi wisata nasional maupun internasional yang berkelanjutan, maka hal ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi industri kepariwisataan sebagai penopang aktivitas wisata untuk berkembang menjadi industri yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pengusaha/pemilik usaha, tetapi juga bagi pekerja dan masyarakat luas.

“Perlu segera ada regulasi yang di tegakkan secara efektif, guna ntuk menumbuhkembangkan suatu sistem kelembagaan yang ditopang oleh sumber daya manusia yang kompeten. (*)