Giliran Walikota Bontang, Tolak Dijadikannya Pelabuhan Lok Tuan Sebagai Lokasi Bongkar Muat Batubara

Walikota Bontang Neni Moerniaeni, saat ditemui awak media usai memberikan penghagaan pada Duta Peduli Sampah di Pendopo Rujab Walikota Bontang. (Sulez/beri.id)

BONTANG – Gelombang penolakan terus bergulir, dalam rencana dijadikannya pelabuhan umum Loktuan sebagai terminal bongkar muat batu bara. Kali ini, Walikota Bontang Neni Moerniaeni menyatakan tidak pernah menyetujui terkait rencana tersebut.

Saat dihampiri awak media, Neni mengaku pernah ditawarkan untuk menandatangani terkait rencana itu. Namun, dirinya menolak. Sama sekali tidak pernah menyentuh berkas tersebut.

“Tidak pernah (menyetujui), makanya saya tidak mau tanda tangan,” katanya, usai menghadiri acara Pemilihan Duta Peduli Sampah, di Pendopob Rujab Walikota Bontang. Sabtu (27/2) pagi.

“Kalau saya mau, dari kemarin sudah ditandatangan. Liat aja saya gak mau” tegas Neni kembali melanjutkan komentarnya.

Menurutnya, dalam operasi bongkar muat batu bara. Pihak perusahaan dari PT. Belayan Internasional Coal (BIC) harusnya memiliki jalur haulling sendiri. Dan tidak menggunakan jalur transportasi masyarakat umum. Khususnya di Bontang.

“Kalau batubara kan ada jalan haulling, sedangkan itu kan jalan umum,” tegasnya.

Mantan Ketua DPRD Bontang periode 2009-2014 ini, mengklaim dirinya sebagai pemimpin daerah yang juga komitmen terhadap lingkungan. Sehingga perijinan yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan, tidak akan disetujuinya.

“Saya orang paling komitmen dengan lingkungan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang membenarkan pihaknya yang telah mengeluarkan izin operasi di pelabuhan tersebut. Karena secara izin pihak pemohon, dinyatakan tidak melanggar aturan jika menggunakan pelabuhan umum Loktuan sebagai lokasi bongkar muat batubara. (Esc)