SAMARINDA – Dunia politik seakan membutuhkan campur tangan generasi muda, hal ini dapat di lihat dari besar nya energi muda generasi penerus, yang semakin maju dan berkembang mengisi jalan nya roda kehidupan.
Energik, kreatif, revolusioner menjadi bagian besar gaya hidup gagasan anak muda kini. Dengan interaksi publik yang semakin mudah melalui jangkauan jaringan internet, ide-ide segar tumbuh bersama gelombang pasar bebas.
Seperti yang di sampaikan perempuan anggun ini, belakangan sempat menjadi trending topik di media sosial terkait pandangan nya mengkritik Pansus KPK yang di giring oleh DPR RI. Tsamara Amany politisi muda, kelahiran jakarta 1996 berzodiak Cancer. Dalam kesempatan nya bicara di acara “Seminar Nasional, Semangat cinta Indonesia” bertempat Aula Wira Yudha, Markas Korem 091/Aji Surya Natakesuma, Samarinda, Kalimantan Timur (6/9/17).
Dia menjelaskan, “Selama kita sadar masih banyak keburukan yang dipertontonkan ke publik ini, seperti halnya infrastruktur, pendidikan yang belum berkeadilan, kesehatan masih sulit dijangkau, semua itu ada karna masih banyak anak-anak baik, khusunya kaum muda yang berdiam diri. maka menjadi tugas bersama kita untuk melawan itu dengan melibatkan diri kedunia politik, saya optimis, paparnya. Apatis itu ada karena mereka tidak dilibatkan dalam politik.” Runut Tsamara.
Generasi muda mempunyai 2 agenda besar yang harus di perjuangkan menurut nya. “Semangat memberantas korupsi dan melawan intoleransi, di anggap sebagai musuh besar dalam perjuangan generasi muda di era liberalisasi ini. Kita anak muda harus sadar bahwa spirit yang lahir di era reformasi salah satunya adalah pemerintah bersih dari korupsi. Melalui KPK lah kita memerangi nya. Termasuk upaya melemahkan KPK, harus kita lawan.” Ujar Mahasiswi aktif jurusan ilmu komunikasi Universitas Paramadina.
Wakil Walikota Nursiwan Ismail yang turut hadir dalam acara tersebut pun, menyampaikan “Hadirnya figur muda seperti halnya Tsamara Amany sebagai politisi muda, bisa menginspirasi anak muda Kaltim. Ini dapat memberikan spirit baru buat pemuda Kaltim, khusunya Samarinda. Jika dijakarta bisa, kenapa di Kaltim tidak bisa, supaya di karangpaci (DPRD Kaltim) juga untuk kedepannya banyak dipenuhi para intelek intelek muda”, tutupnya. (Fran)