Hindari Macet, Kapal Tambangan Jadi Transportasi Alternatif

kapal Tambangan
kapal Tambangan. (Jifran/beri.id)

SAMARINDA – Penggunaan jasa transportasi sungai, kapal Tambangan meningkat sejak awal bulan Ramadan 2021. Jumlahnya terus bertambah jelang pelaksanaan shalat Idulfitri 1442 H.

“Sejak bulan puasa, penumpang terus meningkat,”kata Dzikri, salah satu kemudi kapal tambangan ditemui diatas kapal usai turunkan penumpang tepat di depan dermaga Pasar Pagi Samarinda, Minggu (09/05).

Meningkatnya penumpang seolah jadi tradisi. Menurut Dzikri itu sudah terjadi sejak lama. Kapal tambangan selalu ramai saat bulan Ramadan.

Bukan tanpa alasan, dijadikannya jalur sungai sebagai alternatif, selain karena jaraknya lebih dekat, juga untuk hindari kepadatan lalulintas dijalur darat.

Apalagi selama ini, akses jembatan Mahakam yang menjadi satu satunya jembatan penghubung selalu terjadi kemacetan.

Belum lagi akses lain yang melalui jembatan mahkota dua hingga saat ini belum dibuka karena adanya abrasi dibawahnya.

Akses keduanya dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 10 Kilometer, perjalanan sekitar setengah jam. Sementara jika lewat jalur bisa ditempuh 10 menit.

“Ramainya ini karena memang warga ingin menghindari kemacetan dijalur darat,”terangnya.

Dzikri bercerita, umumnya warga Samarinda seberang ke Samarinda kota tujuannya kepasar pagi. Pasar tradisional, pusat belanja yang masih langganan warga kota Tepian.

Ragam jualan ada disana, mulai dari pakaian, kain, sepatu dan sendal hingga perabot rumah tangga. Dari jualan grosiran hingga eceran. Aksesnya dari Samarinda Seberang terbilang dekat, karena dermaga kapal Tambangan tepat didepan pasar.

Seorang penumpang tak mengelak hal tersebut. Dia mengaku naik kapal Tambangan karena jaraknya lebih dekat. Hanya memakan waktu sekitar 10 Menit.

“Lebih cepat, saya langganan, kemarin kami lewat ini lagi, karena jarak lebih dekat. Juga tidak macet,”tuturnya. (Fran)

kpukukarads