Warning HMI Untuk Pengawas Pemilu, ASN Terlibat Politik Praktis Harus di Usut Tuntas.

SAMARINDA – Keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada kegiatan kampanye beberapa waktu lalu menjadi perhatian organisasi Mahasiswa, Badko HMI Kaltim-Tara.

Mereka beri peringatan kepada Pengawas Penyelengara Pemilu agar mengusut tuntas oknum ASN yang terlibat secara terang terangan untuk memenangkan Calon Legislatif (Caleg) pada Pemilu 17 April mendatang.

dprdsmd ads

“Bawaslu harus menyikapi secara tuntas ASN yang terlibat, kalau tidak, Khawatirnya untuk kedepan akan banyak lagi ASN yang terlibat dalam politik praktis,” sebut Abdul Muis Ketua Badko HMI Kaltim-Tara saat berorasi pada aksi demonstrasi, Jumat (15/03/19) simpang tiga Jalan Pahlawan, Samarinda.

Diketahui belakangan MI Dosen salah satu Perguruan tinggi di Samarinda diduga terlibat pada kegiatan Bimtek Saksi salah satu Caleg di Samarinda.

Muis prihatin atas ulah oknum dosen yang terlibat kampanye, menurutnya Kampus dengan tenaga pendidik nya, mestinya menjadi contoh dan panutan kepada para Mahasiswa.

“nyatanya mereka yang mendobrak pemikirannya sendiri untuk mendukung salah satu Kandindat peserta Pemilu,” ucapnya dengan heran.

Tidak hanya oknum dosen, dirinya juga menyayangkan sikap Rudy Mas’ud (Calon DPR RI) dari partai Golkar yang melibatkan ASN dalam kegiatan pemenangannya.

Sementara Korlap aksi Mohammad Alif Syahrizan dikonfirmasi usai demonstrasi mengatakan, persoalan itu sangat memukul pihak mahasiswa yang terlibat pada dunia pendidikan.

“Ini sangat memukul bagi kami mahasiswa, faktanya dosen itu telah keluar jalur dan sangat mencederai dunia pendidikan,” katanya

Ia mengaku, pihaknya akan terus mengawal proses hukum kasus keterlibatan ASN itu. Bahkan dirinya menyebut jika tidak ada progres dari Bawaslu, pihaknya akan terus melakukan aksi demonstrasi, disebutnya karena oknum dosen telah melakukan kampanye secara terang terangan.

“Jangan sampai lepas kasus ini, kami akan terus mengawal, jika tidak ada progres dalam penyelesaian hukumnya maka kami akan melakukan lagi demonstrasi dengan masa yang lebih banyak,” tutupnya (Fran)