388,5 Miliar Untuk Penanganan Covid-19 di Kaltim Disahkan

SAMARINDA – DPRD provinsi Kaltim menggelar rapat Paripurna dengan pembahasan Corona Virus Disease (Covid-19). Agenda kali ini membahas perihal anggaran yang akan di alokasikan oleh pemprov, melalui video conference.

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Kaltim Romadhony Putra Pratama mengatakan bahwa dalam rapat tersebut dibahas perihal perkembangan penyebaran Covid-19 juga dialami masyarakat Kaltim. Untuk diketahui saat ini pasien positif sebanyak 31 orang.

dprdsmd ads

“Rapat kali ini, membahas perkembangan penyebaran Covid-19 di Kaltim, termasuk juga edukasi kepada masyarakat tentang apa itu Covid-19 dan bagaimana cara mencegahnya termasuk juga informasi jumlah pasien saat ini,” kata Romadhony Putra saat dikonfirmasi melalui whatsapp, pada Kamis (9/4/2020).

Selain membahas perkembangan Covid-19 di Kaltim, di bahas juga realokasi anggaran APBD sebesar 338,5 Milyar untuk penanganan wabah Covid-19 dan kemudian disepakati bersama oleh seluruh anggota dewan yang hadir.

Anggaran tersebut dibagi dalam tiga segmen yaitu penanganan kesehatan sebesar 207 Milyar, kemudian untuk penangangan dampak ekonomi di masyarakat sebesar 46 Milyar dan sisanya di anggarkan untuk penanganan jaring pengaman sosial sebesar 126 M.

“Alhamdulillah usulan dari pemprov untuk anggaran 338,5 Milyar itu telah disepakati dan disahkan,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menjelaskan kalau dewan juga turut membahas tentang pembentukan gugus tugas, yang berfungsi untuk memantau lokasi rumah sakit yang menjadi rekomendasi pemerintah dalam memberikan perawatan bagi pasien Covid-19.

“Nanti dari 55 anggota dewan ditugaskan untuk datang ke dapil masing-masing untuk mendata di setiap kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Nanti kita akan kontrol, soal kesigapan tim medis dalam menangani pasien Covid-19,” lanjutnya.

Dirinya mengapresiasi kinerja pemerintah kota Samarinda yang sigap dalam menyikapi penyebaran Covid-19, karena dalam data yang disampaikan oleh dinas kesehatan saat ini memastikan tidak ada penambahan pasien positif.

“Pemkot Samarinda melalui layanan hotline 112 sangat membantu masyarakat dalam menjemput pasien-pasien dirumah, sehingga angka penyebaran Covid-19, naiknya nggak sesignifikan Balikpapan. Karena yang kita tahu bahwa balikpapan merupakan kota yang menjadi pintu masuk kaltim, sehingga pemkot juga harus bekerja ekstra untuk itu, karena posisi balikpapan itu sama dengan Jakarta yang menjadi gerbong utama untuk orang datang dari luar,” ujarnya.

Apresiasi juga disampaikannya kepada petugas medis yang meluangkan banyak waktu untuk melayani pasien.

“Saya juga sangat mengapresiasi kinerja tim medis yang luar biasa, yang sigap dalam menangani pasien Covid-19,” tambahnya.

Romadhony berharap agar seluruh masyarakat kaltim agar tetap mengikuti instruksi pemerintah dalam tindakan pencegahan penyebaran Covid-19, selain menjalankan physical distancing seluruh masyarakat juga penting untuk saling menjaga kesehatan di dalam lingkungan keluarganya masing-masing, selama pandemi ini masih diselesaikan oleh pemerintah.

“Untuk masyarakat kaltim agar tetap terjaga kesehatannya, dan selalu mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing agar pandemi ini berakhir, jangan lupa juga untuk melakukan pola hidup sehat” tutupnya. (Esc)