Bank Bukopin Samarinda Ramai Didatangi Nasabah, Begini Kata Pengamat

SAMARINDA – Dalam sepekan ini Nasabah Bank Bukopin Samarinda ramai-ramai mendatangi kantor cabang Bank Bukopin yang berada di Jalan Jendral Sudirman, kota Samarinda

Mereka mengaku kesulitan lakukan transaksi baik penarikan dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) hingga transfer juga dibatasi jumlahnya.

dprdsmd ads

Seorang nasabah bernama Jimmi (30) mengatakan, ia sudah berulang kali berupaya untuk lakukan penarikan. Tetapi ia harus mendapat keterangan yang menyebut bahwa transaksinya telah melebihi limit.

“Selama ini enggak ada kendala. Saya juga bingung kok melebihi limit,” ungkapnya, Kamis (02/07/20).

Upaya lain ia coba dengan menarik melalui ATM milik Bank lain, masalah serupa kembali terjadi. Padahal kata dia, dirinya hanya menarik semula Rp 2 juta.

Kejadian ini nyatanya tak hanya berlaku di Samarinda. Sejumlah cabang bank nasional itu, juga mengalami hal serupa.

Sebelumnya di Bank Bukopin Syariah Samarinda, seorang nasabah juga mengeluhkan hal yang sama. Melalui Kuasa hukum salah satu nasabah, H. Yasir mengaku kliennya kesulitan menarik tabungan berupa Deposito berjangka pada Bank tersebut. Klienya kata dia bukan dalam posisi untuk meminjam, sehingga tidak perlu dipersulit.

“Klien saya dalam posisi ingin menarik tabungan deposito, bukan meminjam,”ungkap H. Yasir.

Atas polemik yang sedang dialami oleh Bank Bukopin baik secara nasional maupun daerah. Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman, Haerul Anwar mengatakan baik itu Bank Syariah Bukopin maupun Konvesional serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus transparan kepada nasabah agar tidak terjadi kepanikan.

Menurut dia, jika Bank mulai susah mengeluarkan duit masalahnya cuma dua. yang pertama kerena kekurangan duit dan yang ke dua ada masalah dalam permodalan.

“Artinya dalam hal ini dia perlu modal segar masuk ke dalam dan caranya macam-macam, biasanya pemegang saham yang mengatur itu,”urainya saat dikonfirmasi.

Menurut Haerul, Bisnis Bank merupakan bisnis kepercayaan, jika satu bank hancur maka akan merembet ke Bank yang lain. Artinya kata dia, melalui OJK dan BI pasti akan mati matian menyelamatkan Bukopin secepatnya.

“Kita khawatir kepercayaan orang itu mengakibtkan panik, orang semua ke Bank menarik duit, kan kacau. Kan tidak bisa kita bilang ke orang, jangan panik, jangan khawatir tapi orang kan punya batas waktu karena orang punya keperluan,” ucapnya.

Terkait bank syariah bukopin yang pernah di lakukan somasi oleh salah satu kuasa hukum nasabah, Anwar mengatakan langkah tersebut sah-sah saja dilakukan karena dengan seperti itu diharapkan mendapatkan titik terang yang diharapkan oleh nasabah.

“harus clear jadi tidak hanya Bukopin tapi juga OJK bersama BI, apa yang terjadi, bagaimana dan sampai kapan, kan tidak boleh di gantung karena nasabah punya hak atas uangnya,”jelasnya.

Lebih lanjut ia menguraikan, orang menarik uang tabungan biasa anda bisa batasi, tapi bagaimana skemanya dengan Deposito. “Apakah skema mencicil itu terhadap semua Deposito atau Deposito dibawah angka tertentu kemudian harus juga clear cicilan itu berapa kali, berapa waktunya,”sambungnya.

Secara luas ini penting kata dia, harus segera ditangani dan clear untuk mempertahankan tingkat kepercayaan terhadap bisnis keuangan khususnya perbank kan, dan yang terkahir kita harapkan agar nasabah jangan panik walaupun memang susah bilang jangan panik karena panik pun tidak akan menyelesaikan masalah.

(Fran)