SAMARINDA – DPRD Provinsi Kaltim beraktivitas seperti biasa dalam hidup normal baru. Sebelumnya sempat muncul cluster DPRD di Provinsi Kaltim, namun dinyatakan selesai pada tangg 16 Agustus lalu.
Saat ini agenda kedewanan berjalan dengan protokol kesehatan. Tetapi para wakil rakyat kembali dihebohkan dengan adanya informasi dari Dinkes Samarinda, bahwa ada satu pasien terkonfirmasi dari Klaster DPRD,h tracing dari kasus sebelumnya.
“Saya menghimbau, terkait statement mengenai cluster DPRD dan informasi yang belum tentu kebenarannya, itu mohon dikoreksi terlebih dahulu, apalagi ini menyangkut lembaga wakil rakyat,”kata wakil ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun saat dikonfirmasi usai rapat Paripurna DPRD Kaltim, Senin (24/08/20).
Samsun mengatakan, informasi itu tidak benar. Menurut dia hal ini menjadi sensitif karena akan menimbulkan keresahan, bukan hanya pihaknya tetapi juga kepada masyarakat. Karena aktifitas mereka yang kerap turun langsung kemasyarakat.
“Jangan jangan nanti masyarakat kita takut, karena Anggota dewan terpapar Covid,”ucapnya.
Olehnya itu dirinya berharap agar semua pihak berhati-hati dalam keluarkan statement.
“Cek sekali lagi kebenarannya jgn sampai informasinya sesat dan menyesatkan untuk orang lain,”jelas Samsun.
Adalah Saefudin Zuhri, anggota DPRD Kaltim yang beredar namanya dinyatakan positif. Dirinya mengaku tidak mengetahui dan tidak mendapatkan pemberitahuan dari Dinkes.
Saefudin Zuhri mengaku kondisinya sehat sehat saja dan tidak mengalami gejala Covid-19.
Mengenai informasi yang dialamatkan kepadanya, Zuhri mengatakan itu tidak benar.
“Dalam mengeluarkan statement yang menyangkut orang lain, tolong diklarifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Jangan asal ngomong apalagi kaitannya menyebutkan lembaga bahwa itu cluster DPRD,”urainya.
Menurut dia, nama boleh sama tapi bisa jadi alamatnya beda. Ia menghimbau agar setiap memberikan informasi untuk dicek dulu kebenarannya.
(Fran)
