Anak Mantan Gubernur Ditinggal Hanura, Berpaling ke Mahyunadi-Kinsu

Mahyunadi (kemeja putih) menerima SK dukungan dari DPC Hanura Kutim

SANGATTA – Pasangan Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo (AFH-Uce) harus memutar otak dalam-dalam. Pasalnya, mereka ditinggalkan salah satu partai pendukung, yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

“Berdasarkan Surat Keputusan (SK) DPD Partai Hanura Kaltim bernomor: SKEP/112/DPD-HANURA/IX 2020 serta merujuk kepada surat permintaan klarifikasi No. 004/DPC-HANURA/KTM/IX/2020 yang sebelumnya telah dilayangkan kepada pasangan calon terkait pakta integritas yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 5 September 2020 lalu, kami menarik dukungan dari AFH-Uce,” kata ketua DPC Hanura Kutim, Hendra Putra.

dprdsmd ads

Ditinggalkannya AFH-Uce merupakan kejuatan. Pasalnya, sejak awal Hanura merupakan partai pendukung AFH yang notabene anak mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak (AFI). Hanya saja, perbedaan pandangan politik menjadi sebab utama pasangan itu berpisah.

“AFH-Uce sudah tak sejalan lagi dengan semangat perjuangan partai. Khususnya terkait komunikasi politik maupun target, dan strategi pemenangan,” kata Hendra.

Baca juga: Gaji Honorer di Kutim Cuma Rp 1,2 Juta, Segini Pendapatan Bupati-Wakil Bupati

Hanura juga mewanti-wanti agar AFH-Uce menghilangkan seluruh logo dan nama partai, baik surat-menyurat, alat peraga kampanye, hingga atribut lainnya, untuk kepentingan pilkada. Semua harus sudah bersih dalam waktu 1 x 24 jam setelah diterimanya surat ini.

“Saya mengimbau agar seluruh pengurus, kader, dan simpatisan Hanura untuk menjalankan perintah partai,” tegas Hendra.

Usai meninggalkan AFH-Uce, Hanura pun mengalihkan dukungan ke ke pasangan Mahyunadi-Kinsu. Bahkan, SK dukungan untuk pasangan Mahyunadi-Kinsu sudah diberikan.

Dengan bergabungnya Hanura, praktis menambah kekuatan Mahyunadi-Kinsu yang sebelumnya sudah diusung koalisi Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), serta Partai Amanat Nasional (PAN). Juga didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora.

“Alhamdulillah, dukungan dari Hanura menambah optimisme kami. Dengan banyaknya pendukung, tentu akan memudahkan kita semua dalam menjadikan Kutim makin maju,” tutur Mahyunadi.

(Fran)