SAMARINDA – Membangun wawasan kebangsaan yang dilandasi empat pilar kebangsaan meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI penting digencarkan. Sebab Indonesia terdiri dari beragam suku, ras, agama dan golongan rentan terjadi perpecahan.
Indonesia yang majemuk itu sudah menjadi cerminan dari karakter bangsa yang perlu dipertahankan dalam suatu negara kesatuan Republik Indonesia ini. Dan perbedaan ini harus tetap dijaga dan dipelihara sebagai modal sosial dan sumber kekayaan bangsa.
Hal ini menjadi alasan anggota DPRD Kaltim turun kemasyarakat sosialisasi wawasan kebangsaan. Demikian yang dilakukan anggota DPRD Kaltim Jahidin.
“Kita bersyukur, Indonesia kurang lebih 700 suku tapi kesatuan dan persatuan tetap kondusif. Itulah tujuan kita supaya memberikan pemahaman pada masyarakat kita,”kata Jahidin usai sosialisasi wawasan kebangsaan pada Jum’at 04 November 2022 di Sungai Kapih, Kec. Sambutan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Jahidin juga mengingatkan bahwa globalisasi memiliki tantangan tersendiri bagi keragaman. Memudarnya nilai luhur budaya bangsa akibat dari pengaruh globalisasi yang tidak di filter dengan baik. Apalagi radikalisme pro kekerasan hingga terorisme juga masih belum sepenuhnya hilang dari Indonesia.
“Itu sangat rentan karena ada kepentingan orang tertentu memanfaatkan peluang menghasut masyarakat supaya gontok-gontokan, perpecahan, nah itu yang kita antisipasi,”ungkapnya.
Dalam sosialisasi tersebut dirinya juga membagikan materi. Supaya sosialisasi tidak terkesan pudar. Ada bahan yang dibawa masyarakat untuk dipelajari.
“Itu juga sekaligus memberikan dan mengingatkan pada anak-anak nya karena memang pelajar paling efektif soal wawasan kebangsaan,”Beber dia.
Ia berharap dengan sosialisasi ini dapat menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain dan juga membangun karakter dan nilai ideologi bangsa dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Katakanlah dalam lingkup terkecil seperti tetangga kita, supaya dalam pergaulan sesama anak bangsa untuk menghidupkan toleransi,”pungkasnya.
(Fran/ADV/DPRD Kaltim)