Kapasitas Parkir Pasar Pagi Mini, Lelang Operator Masih Tertunda

Area Parkir Pasar Pagi Samarinda. (Ket foto: Lisa/beri.id)

BERI.ID – Area parkir Pasar Pagi nantinya akan dikelola oleh operator profesional melalui proses lelang.

Namun sambil menunggu pemenang lelang, Dishub menyiapkan opsi untuk mengambil alih sementara pengelolaan parkir agar tidak terjadi kekacauan di hari-hari awal operasional.

Sistem pembayaran parkir pun akan sepenuhnya nontunai, sebagai bagian dari modernisasi pelayanan publik.

Untuk itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengingatkan bahwa pedagang diminta tidak membawa kendaraan pribadi ke area pasar.

Kapasitas parkir yang terbatas, 105 mobil dan 709 motor, hanya diperuntukkan bagi pengunjung agar perputaran kendaraan tetap lancar.

Penataan ini juga menjadi bagian dari strategi menghindari penumpukan kendaraan di titik-titik sibuk Pasar Pagi.

“Proses lelang operator parkir, masih menunggu waktu rapat bersama Wali Kota Samarinda,” terangnya, Senin (17/11/2025).

Sementara terkait skenario rekayasa lalu lintas Pasar Pagi saat ini masih bergantung pada satu dokumen penting, yakni Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), yang kini masih diproses di pemerintah pusat.

Dokumen itu tidak hanya mengatur pola pergerakan kendaraan, tetapi juga menentukan arah kebijakan parkir, penataan jalur pedestrian, dan integrasi kawasan Pasar Pagi dengan Teras Samarinda 2.

Manalu menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan terbitnya Andalalin dalam dua pekan.

Ia menegaskan bahwa dokumen tersebut menjadi landasan agar aktivitas di Pasar Pagi tidak menimbulkan kemacetan, mengingat Jalan Gajah Mada, ruas utama yang mengapit kawasan itu merupakan jalan nasional.

“Kalau rekomendasinya sudah turun, kita bisa langsung gerak untuk menerapkan pola lalu lintas yang dirancang, termasuk penyesuaian yang harus mengikuti tata kelola Jalan Gajah Mada,” ujarnya.

Lebih jauh, Manalu menyinggung bahwa revitalisasi Pasar Pagi tidak boleh hanya berhenti pada pembangunan fisik.

Tata kelola mobilitas harus menjadi perhatian utama.

Ia menilai integrasi antara pasar, akses jalan, hingga ruang publik Teras Samarinda 2 akan menentukan keberhasilan pengoperasian ulang kawasan tersebut.

“Andalalin ini memang terkait langsung dengan pengembangan Teras Samarinda 2. Jadi semuanya harus sinkron supaya arus kendaraan tidak saling bersilangan,” tutupnya. (lis)