Kasus Dugaan Keracunan Makanan Bergizi Gratis Bertambah, Total Capai 400 Korban

Korban keracunan MBG saat dirawat di rumah sakit/ IST

BERI.ID – Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya mencatat lonjakan jumlah korban dalam kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan kepada pelajar.

Hingga kini, sekitar 400 orang dilaporkan terdampak, termasuk siswa dari jenjang TK, SD, SMP, serta seorang guru di wilayah Kecamatan Rajapolah.

Akibat insiden tersebut, sebanyak 32 orang harus mendapatkan penanganan medis di Puskesmas, satu pasien dirujuk ke rumah sakit, dan delapan lainnya masih dalam pemantauan intensif.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan unsur kecamatan telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan investigasi awal.

“Kami menerima laporan bahwa ratusan siswa dan satu guru menunjukkan gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG pada Rabu, 30 April. Saat ini kami menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebabnya,” kata Dadan.

Makanan yang dikonsumsi para korban terdiri dari ayam, sayuran, waluh (labu), tahu, dan jagung. Setelah makan, mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, diare, dan pusing.

Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, menyampaikan bahwa pasien masih terus berdatangan untuk memeriksakan kondisi mereka. “Sebagian besar mengalami gejala serupa. Beberapa sudah mulai membaik, namun tetap dalam pengawasan, termasuk seorang guru,” jelasnya.

Sebelumnya, belasan siswa SD dan SMP juga mengalami keluhan serupa usai menyantap makanan MBG yang dibagikan sekolah. Banyak dari mereka memilih pengobatan tradisional di rumah masing-masing dengan cara seperti minum air kelapa hijau dan menggunakan ramuan herbal.

Hingga kini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengetahui sumber pasti penyebab kejadian ini, sementara penyaluran makanan MBG untuk sementara waktu dihentikan guna evaluasi menyeluruh. (len)