Kata Bahlil Ada 21 Proyek Disiapkan untuk Dibiayai Danantara, Termasuk untuk Gasifikasi Batu Bara

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia/ IG @bahlillahadalia

BERI.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyepakati 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi mencapai US$40 miliar atau sekitar Rp659,2 triliun.

Proyek ini akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan mencakup berbagai sektor strategis, termasuk minyak dan gas bumi (migas), pertambangan, pertanian, hingga kelautan.

Fokus Investasi di Sektor Energi dan Pertambangan

Bahlil menjelaskan bahwa proyek-proyek yang akan dijalankan meliputi pembangunan storage atau penyimpanan minyak di Pulau Nipa guna meningkatkan ketahanan energi nasional. Fasilitas ini ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan energi nasional selama 30 hari sesuai dengan amanat Peraturan Presiden.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun kilang minyak (refinery) dengan kapasitas 500.000 barel per hari. Kilang ini akan menjadi salah satu fasilitas pengolahan minyak terbesar di Indonesia, dengan tujuan memperkuat pasokan energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

Di sektor gasifikasi batu bara, pemerintah menargetkan pengembangan produksi dimethyl ether (DME) sebagai substitusi impor gas minyak cair (LPG). Bahlil menegaskan bahwa proyek ini akan dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri, tanpa ketergantungan pada investor asing.

Penguatan Hilirisasi Sumber Daya Alam

Selain energi, proyek hilirisasi juga mencakup sektor pertambangan, seperti pengolahan tembaga, nikel, dan bauksit menjadi alumina. Pemerintah juga berfokus pada sektor perikanan, pertanian, dan kehutanan dalam upaya meningkatkan nilai tambah komoditas nasional.

Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional, mencakup mineral, minyak dan gas, perikanan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan industri nasional serta menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Potensi Ekonomi Hilirisasi Nasional

Pemerintah telah memetakan 28 komoditas utama yang akan dipacu hilirisasinya guna meningkatkan potensi pendapatan negara. Investasi dari sektor ini diproyeksikan mencapai US$618,1 miliar (sekitar Rp9,79 kuadriliun) hingga tahun 2040.

Dari jumlah tersebut, hilirisasi dalam lima tahun ke depan akan difokuskan pada komoditas seperti batu bara hingga rumput laut. Selain menarik investasi, upaya hilirisasi ini juga diperkirakan dapat menghasilkan devisa ekspor sebesar US$857,9 miliar (sekitar Rp13,59 kuadriliun), meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga US$235,9 miliar (sekitar Rp3,73 kuadriliun), serta menyerap tenaga kerja sebanyak 3,01 juta orang. (len)