UMKM  

Keberadaan Acara Bagi Wisbel, Antara Menguntungkan Atau Tidak.

SAMARINDA- Kawasan olahraga Stadion Sempaja Samarinda menjadi salah satu Wisata Belanja (Wisbel) yang ada di kota Tepian. Sedikitnya terdapat 385 pelaku usaha, baik yang menggunakan tenda maupun pedagang kaki lima.

Wisbel ini bisa kita jumpai hanya hari minggu, mulai dari jam 6.00-12.00 WITA. Hari itu menjdi spesial karena Stadion Sempaja merupakan pusaran keramaian disaat wekeen tiba, baik digunakan sebatas berolahraga, namun tidak jarang masyarakat juga menyempatkan menikmati kuliner disekitar lokasi.

Sebagai tempat strategis, Kawasan stadion ini kerap kali digunakan untuk acara besar, baik itu acara pemerintah, Swasta maupun lembaga kemasyarakatan.

Tidak jarang keberadaan acara juga tidak memberikan Income bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjajakan jualannya di disana, terkadang lapak jualan dipindahkan dari tempat biasanya. Padahal tidak semua pedagang di stadion memiliki lapak permanen untuk berjualan di hari lain.

“Kalau acara biasanya sepih, soalnya kami kadang dipindah tapi kadang juga tetap ditempat biasa,” kata Mbah Tasmi pedagang gado gado kepada beri.Id dijumpai saat menjajakan jualannya.

Mbah Tasmi tergolong pedagang usia lanjut, Ia tidak memiliki lapak permanen diluar selain di Wisbel. Di usianya itu masing sanggup menyediakan hingga 20 Porsi gado gado untuk dijual.

Kadang sepih saat ada acara menjadi pengalaman tersendiri baginya. Pagi tadi, Minggu (27/01/19) puluhan ribu masyarakat memadati Stadion sempaja mengikuti Jalan sehat merah putih menyongsong Hari jadi Kaltim ke-62 oleh Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Kaltim.

Mbah Tasmi terlihat kerepotan melayani para pembeli, jualan yang disediakan habis lebih awal sementara acara berlangsung. Sementara Ia hanya menyediakan porsi seperti hari biasa.

“Karena biasanya sepih jadinya hanya menyiapkan seperti biasa, ternyata ini banyak sekali orang, jualanku sudah habis semua,” paparnya lebih lanjut

Menanggapi itu Ahmad Sofyan Pembina Wisbel Stadion Sempaja mengatakan, selayaknya ada sinergisitas antara pemerintah atau pelaksana acara bersama pengelola Wisbel supaya tidak ada pihak yang dirugikan.

Dirinya juga berterimakasih kepada pemerintah provinsi, terselenggaranya acara pagi ini bisa saling berjalan sinergi yang saling menginginkan.

“Mestinya memang setiap acara tidak harus ada yang dirugikan, penyelenggara acara dan pelaku usaha bisa saling mengutunkam,” jelasnya.

OMSET JUALAN PEDAGANG HINGGA JUTAAN

Selayaknya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus di suport penuh, keberadaanya terbukti tangguh bahkan saat hadapi badai krisis ekonomi sekalipun.

Wisata belanja garapan UPTD Stadion Utama Kaltim dan Stadion Mbersama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim ini begitu dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha.

Meskipun cuman sekali dalam seminggu ternyata pelaku usaha bisa meraup omset hingga jutaan rupiah berjualan di Wisbel. Pak Endang misalnya, bermodalkan sebuah rombong menjajakan Siomay dan Batagor Bandung meraup omset hingga 4 jutaan.

“Kalau ramai biasanya gak sampe siang sudah habis, alhamdulilah bisa omset bisa dapat 3-4 jutaan, kalau sepih kadang dua juta kadang juga satu juta,” terangnya.

Keberadaan wisbel cukup membantu dan memberikan efek positif bagi pelaku usaha, hal serupa juga dirasakan Cak Bus, Wisbel tidak hanya menjadi pusaran untuk menjajakan jualan tetapi menjadi tempat promosi brand usahanya, meskipun begitu omsetnya juga terbilang tinggi.

“Omset tidak seberapa sih, tapi kalau rame lebih juga dua jutaan sehari, karena disini juga sekalian jadi tempat promosi Brand,” paparnya.

Selaku pembina Wisbel, Ahmad Sofyan menyasar lagi daerah lain untuk menampung pedagang lain. Menurutnya Stadion Sempaja sudah tidak cukup seimbang dengan meningkatnya pelaku usaha.

“Hampir tiap minggu kadang kita tolak pedagang yang masuk, beruntung jika yang punya lapak kebetulan tidak masuk, Disitulah mengiring mereka untuk mengsi lapak kosong,” ucapnya

Lebih lanjut Ia menjelaskan, “Samarinda memiliki banyak tempat strategis yang bisa digunakan untuk meningkatkan penghasilan pelaku UMKM, itulah kenapa saya bilang perlu ada sinergisitas, peluang itu harus ditangkap untuk membantu mereka,” lanjutnya (Fran)

kpukukarads