Kekalahan Rasional, Modal Menghasilkan Pemilu Berkualitas dan Pemilih Cerdas

SAMARINDA – Kabar saling klaim kemenangan terjadi di pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Kaltim 2018. fluktuasi perolehan suara terus bermunculan baik dari perhitungan cepat (quick count) lembaga survei dan perhitungan sebenarnya (real count) Komisi Penyelenggara Pemilu. Meskipun hingga saat ini tidak ada rujukan hasil suara untuk memastikan suara setiap paslon oleh KPU.

Realcount milik KPU Kaltim yang di tunggu pun, tak bisa di akses melalui web resmi KPU. Melihat hasil perhitungan suara cepat lembaga survei, suara terbanyak di peroleh pasangan Isran-Hadi dan disusul Rusmadi-Safaruddin, namun belum ada rujukan soal hasil yang sebenarnya berdasarkan C1 oleh KPU Kaltim.

Di sayangkan, sejak tanggal 28 Juni lalu situs web milik KPU beralamat infopemilu.kpu.go.id yang memuat hasil realcount suara tidak bisa di akses publik, kabarnya karena di retas orang tidak bertanggung jawab. Meskipun sekertaris KPU Kaltim membantah hal tersebut. “rasanya tidak benar, sampai saat ini aman saja,” ucap Syarifuddin Rusli.

Meskipun penghitungan belum usai di tingkat KPU, hasil hitung cepat lembaga survei membangun dan menggiring opini masyarakat. Bagi tim pasangan calon nomor urut 1 AnNuR, akses informasi realcount milik KPU merupakan rujukan resmi melihat hasil perolehan suara masing-masing paslon.

Melalui konfrensi pers, Minggu (30/6). Tim pemenangan AnNuR menyampaikan hasil pandangannya terhadap proses rekapitulasi suara serta situasi politik kaltim pasca pencoblosan. Sedikit informasi situasi nasional pilkada di Indonesia sempat geger dengan cuitan Karni Ilyas pembawa acara Indonesia Lowyer Club (ILC) yang mengutip pernyataan Joseph Stalin pimpinan Uni Soviet, hal ini di anggap sebagian orang mendelegitimasi KPU.

“Orang-orang yang memberikan vote (suara) tidak menentukan hasil dari pemilu. Namun orang-orang yang menghitung vote itulah yang menentukan hasil dari pemilu,” kicau Karni menirukan pernyataan Joseph Stalin

Melalui Husni Ayub sapa akrab ketua tim pemenangan AnNuR, menyebutkan berdasarkan hasil internal mereka meraup kurang lebih 283 ribu suara pemilih, yang di nilai nya sebagai pemilih rasional, hasil dari mobilisasi politik bermotode ilmiah dengan kinerja keseluruhan tim yang tidak di ukur dengan nilai.

“Hand to hand method politik ilmiah yang kami rumuskan membuahkan hasil yang rasional, kenapa begitu, karena 283 ribu ini jumlah yang besar di tengah arus politik yang deras black campaign dan money politic,” sebut Husni.

Lanjut, Sebelumnya tim jauh yakin mendapat suara lebih besar dari hasil yang ada dengan metode ilmiah Hand to hand, namun hal ini berbanding terbalik dengan hasil survei ilmiah dimana faktor penentu akhir kemenangan adalah black campaign dan money politic. Mereka pun mengindikasi hal tersebut mewarnai hasil Pilgub Kaltim sekarang ini.

Situasi tersebut jelas merubah peta poiltik dan memberikan legitimasi perolehan suara terbanyak dalam pemilihan kali ini rentan dengan hal tersebut. Tapi iya menegaskan “Ada aturan main yang menyebutkan money politik dapat mendiskualifikasi paslon ketika terbukti melakukan secara hukum,”sebut Ayub.

Namun iya meyakini, 283 ribu perolehan suara yang memilih paslonnya, akan menjadi modal untuk terus memperbaiki pola politik dari transaksional ke transformasional pada pemilu selanjutnya, bahkan dapat menjadi pelopor di ilngkungan nya untuk jadi pemilih berkualitas dan modern.

Jika di analogikan sebuah kompetisi sepakbola, Husni berharap di akhir kompetisi kali ini, hasilnya bagi sang pemenang paling tidak mendekati prinsip fair play, mengutamakan kebenaran dan kebersihan. “Dari isu-isu tersebut kami harap sebagai wasit KPU dan Bawaslu kaltim untuk menindak lanjuti temuan-temuan pelanggaran yang terjadi di lapangan, jika tidak akan menjadi preseden buruk bagi pemilu yang akan datang. Bahwa proses pilgub ini di lalui dengan tidak di tindaknya pelaku pelanggaran dan kejahatan pemilu.

Semangat demokrasi pun tidak boleh terhenti di tangan pemenang pilkada nanti nya, semangat menyerap gagasan yang terkumpul dan terkelola secara ilmiah di proses pemilihan ini mesti sambut sebagai kesatuan.

“Siapapun yang terpilih, kami menyimpan baik blue print hasil pertemuan kami dengan masyarakat di sepuluh Kabupaten/Kota yang berharap program-program yang di rumuskan secara ilmiah ini dapat di teruskan,” Jelas Husni Fahruddin.

Misal sesi ekonomi, Blok Mahakam berkeadilan terus di lanjutkan di Kutai Kartanegara, sesi Jaminan kesejahteraan melalui BPJS dan Pendidikan Gratis pun mesti di lanjutkan. Bahkan insentif bagi tenaga pengajar dan tenaga kesehatan mesti dilakukan guna mendukung jaminan kesejahteraan masyarakat.

“Program unggulan ini akan kami serahkan ke Gubernur terpilih, untuk kemudian di dukung karena ini bukan semata milik kami melainkan kebutuhan masyarakat Kaltim,” ucap Husni Ayub. (Red)

kpukukarads