Komisi II Tinjau Pembangunan RSUD Taman Husada, Rustam : Sudah Masuk Tahap Finishing

Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam, saat meninjau progress lapangan pembangunan RSUD Taman Husada Bontang

BONTANG – Komisi II DPRD Bontang menggelar kunjungan lapangan ke RSUD Taman Husada. Kunjungan komisi II ialah untuk meninjau progress pembangunan Gedung yang tepat berhadapan dengan RSUD Taman Husada. Kunjungan kerja dipimpin oleh langsung Rustam selaku Ketua Komisi II.

Rustam mengatakan jika dari hasil peninjauannya gedung tersebut telah memasuki tahap finishing. Hampir semua fasilitas telah ada hanya tinggal pemasangan safety seperti hydrant (system pemadam kebakaran), alarm kebakaran, flapon dan genset.

Dijelaskannya, konsep awal pembangunan gedung tersebut menyentuh sekira diangka 56 Miliar. Seiring jalan pembangunan dari gedung itu hingga saat ini telah menelan biaya sekira Rp. 36 Miliar.

Hingga tahun 2020 ini pembangunan gedung tersebut telah memasuki tahun keempat. Dan dalam rapat beberapa waktu bersama pimpinan DPRD Bontang Rustam meminta kepada pimpinan agar memperjuangkan bagaimanapun caranya agar gedung baru RSUD Taman Husada tersebu agar dapat rampung pada tahun depan.

“Kemarin waktu rapat bersama pimpinan saya menegaskan agar gedung ini bisa rampung pada tahun 2021 dan Alhamdulillah pimpinan menyetujui usulan tersebut,” bebernya saat ditemui usai lakukan peninjauan, Selasa(27/10), pagi.

“Kemarin tendernya 11 Miliar namun ditawar oleh kontraktor sekira Rp. 10 Miliar lebih. Jadi dari total Rp. 56 Miliar,  total anggaran yang sudah digunakan masih sekitar Rp. 36 Miliar sisanya akan dialokasikan dalam APBD murni tahun 2021,” sambungnya.

Kata Rustam, nantinya pada tahun 2021 akan dianggarkan kembali untuk kekurangan pembangunan gedung tersebut sekira Rp. 20 Miliar. Agar secepatnya bangunan tersebut dapat secapatnya untuk dirampungkan. Nantinya ketika banguanan ini rampung maka pihak manajemen yang berada dilantai atas gedung utama RSUD Taman Husada akan dipindahkan ke gedung baru tersebut sebagai kantor barunya.

“Jadi puluhan manajemen dilantai atas yang berada di gedung utama akan pindah ke sini (gedung baru) karena memang konsepnya manajemen tidak boleh menyatu dengan pasien termasuk seperti sekarang ini,” bebernya.

Lanjutnya, pengerjaan pada tahun 2020  adalah lantai 3 dan 4. Seperti pemasangan keramik, hydrant, instalasi plumbing air bersih dan air kotor, listrik dan lift yang paling besar karena ada 5 lift yang akan dipasang yang terdiri dari 2 lift untuk pegawai, 1 lift khusus barang dan 2 lift untuk umum.

“Total keseluruhan sudah sekira 80 persen sejak pngerjaan dari tahun 2018. Untuk persentase bagunan sudah masuk diangka 50 persen, ketika lift datang nanti persentasenya sekira 30 persen. Untuk lift sendiri saat ini sedang dalam perjalanan menuju Indonesia karena pemesanan lift dari luar negeri. Dan batas waktu pengerjaan kami batasi hingga 27 Desember mendatang,” ungkapnya.

“Nantinya akan ada meisn genset sebagai back up ketika terjadinya pemadaman listrik dari PLN,” tambahnya. (Adv/Esc)