SAMARINDA – Tahapan menuju Pilkada serentak 27 juni 2018, tak henti upaya sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur mengkampanyekan kepada masyarakat untuk berpartisipasi penuh didalamnya.
Terlihat di The New Benakutai Hotel Balikpapan, Sabtu (12/5/18) diacara pendidikan wawasan kebangsaan warga Batak yang terhimpun dalam organisasi Kerukunan Masyarakat Batak (KMB). Kegiatan yang bertema“Sosialisasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU)” KMB Kaltim mengundang Komisioner KPU Kaltim Rudiansyah sebagai narasumber.
Acara terselenggara berkat kerjasama KPU Kaltim dan KMB Kaltim. Peserta nya adalah para pimpinan organisasi etnis Batak di Kabupaten/Kota se-Kaltim. Saat ini jumlah etnis Batak di Kaltim ditaksir sekitar 40.000, tersebar di 10 Kabupaten/Kota.
Dalam kegiatan tersebut, Rudi menuturkan kepada peserta kegiatan “Rakyat Kaltim harus bisa memanfaatkan momen pada Pilkada nanti untuk memilih serta menentukan pemimpin kedepan, agar rakyat kaltim tidak begitu banyak yang dirugikan hanya untuk menentukan pemimpin kaltim nanti.” Himbau Rudi.
Selain tahapan pilgub di Kaltim, Rudi juga menjelaskan kepada peserta agar lebih dulu mengetahui terkait anggaran pada penyelenggaraaan menuju Pilgub dikaltim yang cukup tinggi, anggaran yang terbilang cukup besar yaitu Rp 310 milyar.
Rudi juga menjelaskan kepada peserta bahwa kucuran Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang notabene ini adalah uang rakyat.
Lanjut nya terkait tahapan, “Tahapannya dimulai dari persiapan menjelang mulainya masa pendaftaran calon oleh KPU, lalu masuk pemeriksaan kesehatan oleh dokter khusus, bahkan sampai ke alat peraga seperti baliho dan poster-poster. Alat peraga pilkada itu kemudian disebar oleh KPU sampai ke pelosok desa. Di Kaltim misalnya, anggaran Rp310 miliar itu digunakan untuk mensukseskan pertarungan 4 pasangan calon agar satu diantaranya terpilih.” Jelas Rudiansya dengan senyum.
Rudi bahkan sempat menyinggung dari empat pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilgub nanti ”ketika saat kampanye ada yang menggunakan moneypolitik (Menyogok masyarakat), Nah ini sangatlah lucu, kalau cuma menawarkan uang seratus atau dua ratus ribu rupiah agar memilih dia, menurut saya itu sebuah penghinaan besar kepada rakyat. Karena sebenarnya bos-nya adalah rakyat. Masa bos disogok,” ujar Rudi sembari tertawa.
Kegiatan tersebut nampak semangat, Rudi menjelaskan detail pada peserta KMB Kaltim. Dari aturan Pilkada hingga terkait jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara keseluruhan di Kaltim dijelaskan secara rinci. Soal Daftar Pemilih Tetap (DPT), Komisioner KPU Rudiansyah mengatakan sudah ditetapkan sebanyak 2.329.657 Pemilih.
“Rinciannya adalah; Kabupaten Kutai Kartanegara DPT Berjumlah 467.760 Pemilih dan 1.562 TPS, Kabupaten Mahakam Ulu DPT Berjumlah 21.170 Pemilih dan 71 TPS, Kota Balikpapan DPT Berjumlah 414.518 Pemilih dan 1.363 TPS, kemudian Kabupaten Kutai Barat DPT Berjumlah 109.927 Pemilih dan 362 TPS, Kota Bontang DPT Berjumlah 114.111 Pemilih dan 275 TPS, Kabupaten Paser DPT Berjumlah 173.229 Pemilih dan 574 TPS, Kabupaten Berau DPT Berjumlah 146.389 Pemilih dan 473 TPS, Kabupaten Kutai Timur DPT Berjumlah 214.348 dan 685 TPS, Kabupaten Penajam Paser Utara DPT Berjumlah 118.579 Pemilih dan 340 TPS, dan yang terakhir Kota Samarinda DPT Berjumlah 549.626 Pemilih dan 1.582 TPS.” Papar Rudi semangat.
Rudi mendapat apresiasi dari ketua umum KMB Kaltim, Janjri Manro Samosir. Pendidikan wawasan ini selain Pilgub juga terkait pencalonan legislatif. Saat diwawancarai ia menyampaikan “Dari kegiatan ini kami dari warga batak khususnya, jadi lebih paham terkait Pilgub dan legislatif di Kaltim dan terutama menyangkut aturan-aturan pelaksanaan penghitungan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara), yang tadinya kami kurang percaya diri, tetapi melalui pendidikan wawasan kebangsaan ini kami jadi punya rasa percaya diri untuk terjun dan berkontribusi ke arena politik terkhusus di Kaltim.” Ungkap Janjri Manro Samosir ketua Umum KMB.
Lanjut nya “Sebenarnya KMB Kaltim sudah melakukan pencarian data minat politik warga Batak di Kaltim. Ternyata cukup banyak, tapi banyak juga faktor penghambatnya. Yah seperti yang saya bilang tadi sebelumnya KMB Kaltim itu terhambat terutama soal percaya diri yang kurang, di samping soal biaya yang tinggi tentunya,” Tamba Janri Manro Samosir.
Sesaat sebelum acara tersebut berakhir Komisoner KPU Rudiansyah kembali mengingatkan kepada seluruh Peserta pada kegiatan tersebut agar di Pilkada nanti masyarakat kaltim bisa berpartisipasi sebagai pemilih aktif, ia juga mengingatkan agar masyarakat jangan mau disogok oleh para Paslon agar memilih pasangan yang telah memberikan uang.
“Uang ‘sogok’ itu tak sebanding dengan uang rakyat yang dikucurkan untuk membiayai penyelenggaraan Pilgub agar berjalan dengan fair, jujur dan adil. Dengan datang ke TPS dan menentukan pilihannya pada Pilgub 27 Juni 2018, setiap warga sudah memberikan sumbangsihnya dan tidak menyia-nyiakan uang rakyat yang digunakan untuk memilih Gubernur Kaltim periode 2018-2023.” Tutur Rudi. (Adv)