Samarinda – Setelah melewati dinamika yang cukup panjang, agenda Konferensi Cabang Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Samarinda dipastikan rampung.
Alfonsius Limba sebagai Ketua dan Bernardus Ricard Tani Parera sebagai Sekretaris DPC GMNI Samarinda 2023-2025.
Mengusung semangat gotong royong yang merupakan buah fikir dari Bung Karno saat menganalisa situasi dan kondisi masyarakat Indonesia, keduanya optimis GMNI Samarinda kembali hadir bersama kaum marhaen.
“Akar gotong royong juga berasal dari pemahaman tentang konsep kolektivitas ala
Indonesia, serta penjelasan dari Pancasila 1 Juni 1945, Trisila Marhaenisme, dan
EkaSila GotongRoyong,” kata Alfonsius.
Selain itu, gotong-royong disebutnya juga dipakai untuk menjelaskan tatanan ideologi, politik, ekonomi, budaya, dan berbagai aspek lainnya.
“Konsep ini yang kemudian akan diterjemahkan dalam perjalanan organisasi DPC GMNI Samarinda kedepannya,” lanjutnya.
Mahasiswa fakultas Pertanian Universitas Mulawarman ini mengakui banyak kerja-kerja organisasi yang wajib dilakukan, baik internal dan eksternal dalam tahapan pembenahan organisasi.
Disamping itu, tugas yang tak kalah beratnya menjawab tantangan zaman tentang revitalisasi ideologi
Marhaenisme menjadi permasalahan yang coba dijawab oleh seluruh elemen kader
GMNI khususnya DPC GMNI Kota Samarinda.
“Apalagi mengaktualisasikannya
dalam disiplin ilmu masing-masing. Untuk itu tugas ideologis dan
akademis sebagai mahasiswa menjadi tanggung jawab besar bagi komponen GMNI,” terangnya.
Dengan berpijak pada disiplin ilmu, sambung Alfonsius, setiap kader GMNI yang tersebar di setiap komisariat
menjadi kekuatan GMNI Kota Samarinda dalam setiap pergerakan dan perjuangan
organisasi kedepannya.
Senada dengan Alfon, Sekretaris Cabang terpilih Richard Parera mengungkapkan dalam kepengurusan mereka nanti, memasifkan program-progaram khususnya dalam hal ideologisasi merupakan hal yang paling utama.
“Sehingga dapat meningkatkan kualitas kader dan semakin memperkokoh sikap kader, agar GMNI Samarinda selalu menjadi garda terdepan dalam hal kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat/kaum marhaen,” jelasnya.
Selanjutnya, Richard memastikan sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan, GMNI Samarinda akan terus berada digaris kooridor perjuangan demi terwujudnya cita-cita bangsa, yakni sosialisme Indonesia.
“Menuju tatanan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bentuk implementasinya, yaitu tetap mengawal dan mengkritisi isu serta problem bangsa baik dari pusat hingga daerah,” tegasnya.(*)