Konsep Penerapan New Normal di Kaltim Harus Benar-Benar Siap

SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yakub berharap agar Pemprov Kaltim benar-benar menyiapkan konsep secara matang saat kebijakan New Normal diterapkan.

Tentang konsep New Normal dibenua etam menurut dia harus disosialisasikan terlebih dahulu tentang prosedur, tahapan dan mekanisme teknisnya.

“Bila perlu dilakukan simulasi, serta menyiapkan langkah antisipasi apabila “New Normal” ini mengalami masalah. Apalagi jika terjadi kegagalan, terutama jika terjadi lonjakan korban positif pasca pelaksanaan “New Normal” ini.”kata Rusman Yakub dikonfirmasi pada, Jumat (29/05/2020).


Baca juga: Pilkada Digelar Desember, Begini Persiapan Bawaslu Samarinda


New Normal sebagaimana diwacanakan pemerintah pusat, Pemprov Kaltim mengklaim sudah siap menerapkan itu. Yakni tatanan hidup baru berdampingan dengan Covid-19. Kota Samarinda justru telah mengeluarkan fase reklasasi dalam pelaksanaan new normal.

Normal baru ini kata Rusman Yakub akan menjadi momentum bagaimana membangun budaya baru bagi masyarakat dalam kesehariannya.

“Sehingga yang harus disadari betul adalah mempersiapkan masyarakat dan sumberdaya terutama aparatur pemerintahan itu sendiri dalam memberikan layanan kepada publik, oleh karenanya tata kelola pemerintahan harus pula berubah,”kata politsi PPP ini.

New Normal Pada Dunia Pendidikan

Walikota Samarinda telah menyetujui Rekomendasi Fase relaksasi dari Dinkes Samarinda. Ada tida fase yang termuat pada surat edaran tersebut.

Pada fase ke 3 (1 Juli 2020) memuat Sekolah dapat dibuka kembali dengan memperhatikan standar dan protokol kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan. Seluruh warga sekolah WAJIB memakai masker.

Sementara Kadisdik Provinsi Kaltim Anwas Sanusi saat dikonfirmasi tentang kesiapan dunia pendidikan Kaltim, menyambut new normal. Ia mengatakan bahwa saat ini pihakanya masih menunggu Kemendigbud.

“Belum ada info, masih menunggu Kemendigbud,”singkatnya melalui pesan Watshap.

Siap atau tidak siapnya new normal pada dunia pendidikan, Rusman Yakub menilai tergantung bagaimana kesiapan pemerintah, karenanya publik wajib mengetahui konsep apa yang sudah disiapkan pemerintah apabila kembali melaksanakan Learning at School dalam New Normal.

Dijelasknaya bahwa ada 3 unsur utama yang menjadi kunci dalam pelaksanaannya, yaitu Orang Tua Siswa(masyarakat), Siswa, dan Sekolah itu sendiri.

“Ketiga pilar ini harus memiliki pemahaman yang sama, bagaimana dan seperti apa protokol Covid-19 yang akan dijalankan. Bagaimana prose belajar mengajar dijalankan karena harus dilakukan pengaturan jarak, bagaimana mekanis jam istirahat siswa, bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstra korikuler siswa dan lain sebagainya. ini perlu pengaturan dan persiapan,”terangya.

“Belum lagi sekolah juga memiliki efek ekonomi, banyak masyarakt kecil ikut kecipratan ekonomi disekitar sekolah ini juga perlu ditata,”tutup Rusman Yakub.

(Fran)