Kontraktor Jembatan Kembar Janjikan Penyelesaian Sukarela, Komisi III DPRD Kaltim Sampaikan Keberatan

SAMARINDA – Persoalan terkait penyelesaian Jembatan Mahakam IV Samarinda atau yang dikenal dengan Jembatan Kembar masih terus berlanjut.

Salah satu Proyek Multy Years Contract (MYC) peninggalan Gubernur Kalimantan Timur ini masih meninggalkan persoalan.

dprdsmd ads

Menurut Ketua Fraksi PKB Syafruddin, yang juga masuk dalam Komisi III DPRD Kaltim, ada masalah terkait pengerjaan dalam proyek Jembatan ini yang belum rampung. Masalah yang paling jelas menurutnya adalah terkait pengerjaan pendekat kota dan bentang tengah (pengaspalan) sepanjang 38 meter.

“Jembatan Kembar ini jelas kok masih ada problem, masih ada masalah disitu. Masalahnya itu ada pengerjaan yang belum jelas. Salah satu contohnya adalah pendekat kota dan bentang tengah itu yang kurang lebih 38 meter. Itu menjadi problem”, jelas Syafruddin.

Menanggapi pernyataan PT.Waskita Karya selaku kontraktor yang mengatakan telah menyelesaikan 100% kotrak kerjanya dan akan menyelesaikan masalah 38 meter itu secara sukarela, Safruddin menyatakan keberatannya.

“Pertanyaannya itu apa ada proyek pemerintah menggunakan APBD dikerjakan secara sukarela. Kalau secara sukarela nanti siapa yang bertanggung jawab kalau ada apa – apa”, tegasnya.

Logo DPRD Kaltim

Syafruddin juga menyayangkan sikap pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terkesan lemah.

“Ini kelemahan dari teman – teman Dinas PUPR, tidak pernah menyampaikan kepada DPRD tentang adanya perubahan konstruksi, sehingga DPRD selaku lembaga yang memberikan anggaran ya bingung gitu”, tutup Sayfruddin.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Agus Suwandy mengatakan bahwa akan melakukan pemanggilan pihak – pihak terkait pada Selasa, 19 Maret 2019.

“Makanya nanti kita panggil tanggal 19 itu”,pungkasnya.

Agus Suwandy juga berharap bahwa persoalan yang terjadi ini tidak menghentikan pembangunan jembatan untuk dapat beroperasi. Karena menurutnya hal ini justru akan merugikan masyarakat.

“Mudah – mudahan masalahnya ini tidak menghentikan pembangunan jembatan untuk bisa operasional, karena kalau sampai berhenti dan tidak bisa operasional yang rugi ya masyarakat”,tutupnya. (*)