SAMARINDA – Debat kandidat calon walikota Samarinda berlangsung malam tadi Minggu (18/10/2020) pukul 20.00 wita, di Hotel Mercure. Dalam debat, ada tiga tema yang diusung yaitu Covid-19 dan kesehatan, masalah pendidikan dan ekonomi.
Tahap pertama, I Made Kertaya sebagai moderator memberikan pertanyaan dari amplop yang sudah disiapkan panelis. Materi pertama yang dibahas adalah Covid-19 dan kesehatan.
Pertanyaan pertama tertuju kepada Zairin Zein, mengenai langkah apa yang dilakukan untuk mengentaskan penanganan wabah dan dalam kurun waktu berapa lama untuk menyelesaikan itu. Mengingat kasus di kota Samarinda terus meningkat dengan tingkat kematian terbesar setelah kota Balikpapan.
Bagi calon walikota nomor urut tiga ini, untuk mengentaskan itu dengan memanfaatkan dana 10% yang telah disiapkan pemerintah.
Kemudian juga memanfaatkan CSR perusahaan untuk membantu pemerintah agar masyarakat bisa dilakukan tes Swab. Adalagi dana setiap instansi terkait yang bisa dimanfaatkan untuk bantu masyarakat khususnya pra sejahtera.
“Karena dengan biaya yang cukup besar untuk Swab. Saya kira itu bisa mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari daripada Swab. Tentu Pemerintah harus hadir memberikan subsidi,”katanya.
Sementara bagi Muhammad Barkati, diluar itu perlu adanya pemahaman yang intens kepada masyarakat terkait bahaya Covid-19. Menurut dia hal itu dilakukan agar masyarakat tidak mengalami ketakuyyanh berlebihan.
“Masyarakat harus diberi pemahaman agar tidak takut berlebihan,”beber Barkati.
Berbeda dengan calon nomor urut dua, Andi Harun. Bagi dia dalam menangani Pandemi ini tidak bisa hany fokus pada sektor kesehatan saja tetapi juga pada pemulihan ekonomi.
Dirinya menilai perlu ada kegiatan kongkret pengadaan vaksin dan tracking pemulihan ekonomi atau penanganan Covid-19.
“Oleh sebab itu kita tidak hanya berbicara soal dana. Dua-duanya berjalan secara paralel,” ucap Andi Harun.
(Fran)