Lapas Bontang Overkapasitas, Air Sampai nunggak

Beritainspirasi.info, BONTANG – Jumlah warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kota Bontang terus mengalami peningkatan, bahkan jumlah penghuni Lapas Bontang tercatat telah mencapai dua kali lipat dari daya tampung maksimalnyaPDAM.

Lapas Kelas III itu hanya berdaya tampung maksimal 350 Orang. Namun kenyataanya sejak januari 2016 warga binaan di lembaga permasyarakatan itu sudah mencapai 421 Orang dan jumlah itu terus bertambah bahkan terakhir Maret 2017 jumlah warga binaan mereka sudah mencapai angka 747 Orang.

Meningkatnya jumlah ini tidak dapat dipungkiri tak lepas juga terjadi akibat jumlah napi kiriman dari daerah lain disekitaran Kota Bontang. Namun hal juga tentu terjadi akibat angka kriminalitas di Kota Bontang yang terus meningkat sebagai penyebab utama terjadinya overkapasitas dilapas ini.

Bahkan Kepala Lapas Kelas III Heru Yuswanto Bontang mengungkapkan bahwa hampir setengah dari jumlah penghuni lapas yang ia pimpin berasal dari kiriman Lapas di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara juga menjadi sumbangsih terbesar Overkapasitasnya Lapas Kota Bontang.

Banyaknya jumlah penghuni yang jumlahnya dua kali lebih banyak dibanding daya tampung maksimalnya itu, tentu berpengaruh pada pelayanan pembinaan dan pengawasan.

Terlebih jumlah petugas yang hanya berjumlah 27 petugas itu mesti bekerja optimal 24 jam, yang dibagi dalam 13 grup dengan rata-rata setiap grup hanya beranggotakan petugas 2 samapi 3 orang saja.

“Bisa dibayangkan situasinya dengan jumlah 27 personel harus menangani 747 penghuni yang memiliki latar belakang persoalan hukum yang berbeda-beda itu. Tapi lewat pendekatan agama sejauh ini dapat berjalan cukup baik,” beber Heru Yuswanto.

Lebih lanjut Heru juga menjelaskan bahwa terjadinya Overkapasitas ini tentunya juga berdampak pada besaran jumlah keuangan yang mesti dikeluarkan oleh pihak Lapas setiap bulannya. Dalam hal ini sebut saja persoalan air bersih sebagai kebutuhan pokok warga binaan Lapas yang tidak bisa ditawar-tawar dan memang harus di penuhi.

Heru menjelaskan bahwa soal suplai air dari PDAM ke Lapas Bontang tidak ada masalah, cukup dan lancar. Yang jadi persoalan adalah tingginya penggunaan air bersih di Lapas Bontang mengingat jumlah warga binaannya yang  terus bertambah.

“Persoalannya anggaran untuk membayar tagihan air sangat minim. Untuk Februari saja kebingungan membayarnya, karena anggaran tahun ini sudah terpotong untuk pembayaran tunggakan air bersih tahun lalu,” katanya.

Lebih lanjut Heru menjelaskan, total anggaran pada periode 2017 sebesar Rp 144 juta, sudah dipotong untuk membayar tunggakan Agustus sampai Desember 2016 sebesar Rp 105 juta. Serta pembayaran di periode Januari 2017 sebesar Rp 21 juta. Sementara sisa anggaran tahun ini hanya Rp 18 juta.

Menurutnya, hal ini terus terjadi bahkan setiap bulan penghuni lapas terus bertambah, tentu penggunaan air bersih juga terus bertambah. Karna itu opsi melakukan pembatasan penggunaan air terpaksa dilakukan, setiap blok hanya akan menyala 2 jam kemudian kran akan ditutup dan giliran blok lain untuk dialiri air bersih.

Namun demikian ia berharap kedepan untuk mengantisipasi Lapas Kota Bontang membutuhkan sumur Bor sendiri, untuk memenuhi kebutuhan mandi cuci kakus warga binaan. Sehingga PDAM hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum dan masak saja dengan begitu pengeluran untuk kebutuhan air bersih di Lapas Kota Bontang dapat diatasi. (and)

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas III Kota Bontang Data Jumlah WBP Priode 1 Januari 2016 S/D 20 Maret 2017

(Belum termasuk data April dan Mei 2017)

BulanTahunJumlah WBP
Januari2016421
Pebruari2016424
Maret2016441
April2016467
Mei2016472
Juni2016478
Juli2016591
Agustus2016593
September2016575
Oktober2016620
November2016641
Desember2016643
Januari2017683
Pebruari2017709
Maret2017747
kpukukarads