Legislator Kaltim Sugiyono Perkuat Wawasan Kebangsaan Masyarakat di Samarinda

SAMARINDA – Menyikapi indikasi melemahnya wawasan kebangsaan dapat diperhatikan dalam fenomena seperti menguatnya semangat primordialisme dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Kemudian tumbuhnya gejala disintegrasi bangsa, dan munculnya sikap apatis terhadap proses pembangunan nasional.

Menyikapi hal ini, dinilai penting terus ditingkatkan Sosialisasi Wawasan kebangsaan (Sosbang) kepada masyarakat tanpa memandang status sosialnya.

Seperti yang dilakukan Anggota DPRD Kaltim Sugiyono, dia menggelar Sosialisasi wawasan kebangsaan pada Jum’at (15/11/2023) di Kelurahan Jawa, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda.

Yang disampaikan dalam kesempatan itu tentang empat konsesus kebangsaan yaitu pancasila, UU 1945, Bhinneka tunggal Ika dan NKRI.

“Peningkatan wawasan kebangsaan bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat,”bebernya.

Pada hakikatnya wawasan kebangsaan adalah hasrat yang sangat kuat untuk mewujudkan kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi.

Miftahurrizqa, sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Samarinda yang hadir dalam kesempatan itu sebagai narasumber menyampaikan 4 konsesus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, Bhinneka tunggal Ika dan NKRI harus dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.

Dia juga mengingatkan supaya orang tua terus mengontrol anaknya dari Perkembangan digital saat ini. Sebab kata dia, media sosial bagai pisau bermata dua, memberikan banyak manfaat tapi tak sedikit pula mudarat nya.

“Media sosial sering kali menampilkan yang tidak sesuai kebutuhan anak, bapak ibu harus sering kontrol anak-anaknya,”harapnya.

Meskipun Kaltim ini terbilang sebagai daerah aman, namun dia juga tak lupa mengingatkan agar masyarakat terus menjaga pola hidup rukun dilingkungan sosial masyarakat.

“Kaltim atau Samarinda khususnua untuk tingkat kemanaan. Saat ini bagus indeksnya. Ini berkat kita semua. Makanya jangan heran Kaltim ditunjuk sebagai IKN karena keamanannya. Saya himbau semua RT agar betul-betul juga mengenali siapa warganya. Siapa orang yang baru datang. Harus ditelusuri. Sekarang Samarinda jadi tempat larinya Napi terorisme. Hingga sekarang masih ada terdeteksi yang tidak mengakui status NKRI,”pungkasnya.

 

kpukukarads