Daerah  

Mahulu Siap Sukseskan Pemilu 2019, Logistik Berdatangan

MAHULU – Pemilu serentak 2019 mendatang sudah semakin dekat, sebelum para pemilik hak suara menyalurkan suara di masing-masing bilik. Sudah dipastikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di pelbagai tingkatan sedang sibuk menyalurkan, menerima bahkan menyiapkan tempat penyimpanan logistik mulai dari bilik suara, kotak suara, tinta, segel, kertas suara dan logistik lainnya guna suksesi tahun politik 2019 nanti.

Seperti di Kalimantan Timur, khusunya di Kabupaten baru yang menjadi bagian pesona wisata Indonesia, Kabupaten Mahakam Ulu. Kabupaten dengan total pemilih 20 ribu orang di 106 TPS. Jika angka tersebut untuk ukuran Samarinda aja, sudang pasti sangat ringan dan mudah melakukan pendistribusian. Tapi beda hal di tempat ini.

Sejak September lalu, tepatnya Sabtu (10/11) logistik kebutuhan pemilu sudah berdatangan ke Kabupaten yang Sungai nya jadi jalur utama distribusi logistik ini. Berdasarkan pantauan lapangan jurnalis beri.id di lokasi gudang penyimpanan logistik pemilu 2019 milik KPU Mahakam Ulu. Bilik serta kotak suara datang di urutan pertama, lalu di susul tinta, kemudian sampul, serta segel dan hologram.

Hal ini disampaikan oleh Tri Joko Kuntoro, Kasubag Keuangan Umum Logistik (KUL), KPU Mahakam Ulu. Saat ditemui dikantornya, Kampung Long Bagun ilir, RT 04. Kecamatan Long Bagun, Rabu (12/12).


Baca juga : Hadapi Pesta Demokrasi Mendatang, KPU Gelar Sosialisasi Persiapan Tahapan Pemungutan dan Perhitungan Suara


“Untuk kotak dan bilik itu datang 10 September, bulan lalu. Kotak datang berjumlah 570, untuk bilik suara sebanyak 412, lalu 30 September nya datang lagi tinta sebanyak 206. Untuk sampul sebanyak 18 koli datang 8 Desember lalu, dan hari ini barusan saja (kurang lebih pukul 14.20 wita) Segel datang via kantor pos, sebanyak 2100. Dan hologram sebanyak 10922” jelas Kasubag KUL yang akrab disapa Joko.

Usai menjelaskan banyak terkait kedatangan logistik, pria yang sebelumnya bertugas sebagai Inspektorat ini mengajak kami untuk berkeliling mengecek kondisi gudang yang di gunakan untuk menyimpan semua logistik pemilu. Ia menjelaskan bahwa mereka menggunakan dua gudang yang di sewa selama satu tahun sejak Mei 2017 lalu. Kedua gudang ini telah aktif digunakan sejak pemilihan Gubernur Kaltim, lalu.

Gudang pertama, bertype rumah ukuran 36. Gudang ini berbentuk rumah panggung yang mereka sewa dari warga sekitar. Lokasinya di gang sebelah kantor KPU Mahulu, kira-kira 20 meter.

“Gudang pertama disiapkan untuk logistik pengadaan dari KPU RI dan Provinsi,” ujar Joko.

Sedangkan gudang kedua, tepat di depan kantor KPU Mahulu, ruko berukuran 36 tingkat dua. Lantai dua digunakan penuh untuk penyimpanan logistik.

“Gudang kedua untuk kelengkapan TPS kebutuhan Kabupaten kami,” ucapnya.

Di kedua gudang penyimpanan itu, mereka memberikan sistem keamanan dengan 4 orang security bertugas ship, serta kepolisian setempat yang reguler melakukan penjagaan dari pagi hingga malam hari.

Meskipun, baru Minggu ketiga Desember ini mereka akan melakukan sterilisasi gudang dari gangguan hawa dan rayap.


Baca juga : Guna suksesi Pemilu 2019, KPU pastikan ketersediaan logistik


Penyelenggara pemilu Mahulu ini punya cara unik untuk tetap lancar dalam nantinya melakukan pendistribusian logistik ke lima kecamatan yang ada. Selain mereka menggunakan armada speed boat sebagai kendaraan penyalur dengan harga yang sangat mahal. Mereka juga menyiapkan pelastik kedap serta pelampung untuk mendampingi setiap kotak logistik yang akan di kirim, khususnya ke Kecamatan Long Apari dan Long Pangai. Karena jalur kearah, kedua kecamatan tersebut mesti melewati sungai dengan arus riam yang dasyat dan berjarak panjang.

“Satu speed boat untuk dua kecamatan perbatasan kami, kurang lebih butuh 3 hingga 4 speed boat perkecamatan. Dengan harga sewa minimal 30 juta rupiah per speed boat,” pungkas Joko.

Namun KPU ini punya masalah, Joko mengungkapkan bahwa pada pleno pertama dulu, mereka mencatatkan ada 103 TPS yang di sepakati. Namun dalam perjalanan ternyata jumlah pemilih mereka bertambah hingga terkelola dalam 3 TPS tambahan yang baru saja mereka ajukan ke KPU Provinsi.

“Ada penambahan 3 TPS, diluar hasil pleno pertama 103 tps. Jadi kami pasti akan mengalami kekurangan untuk 3 TPS yang kurang lebih 300 pemilih,” tegas Tri Joko Kuntoro. (Red)

kpukukarads