BONTANG – Sebanyak tujuh belas ribu Kartu Tanda Penduduk, akan di boyong ke KPU Bontang.
Puluhan ribu KTP ini di kumpulkan Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) yang di komandoi Udin Mulyono, guna mendaftarkan Basri Rase dan Najirah melalui jalur independen pada Sabtu 11 Mei 2024 mendatang.
Ketua PHM Pusat Udin Mulyono mengatakan, ada 17 ribu dukungan yang berhasil dikumpulkan relawan. Jumlah itu sudah mencukupi batas minimal mencalonkan jagonya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Bontang.
“Kami berserta relawan kurang lebih 150 orang akan mengantarkan KTP itu ke KPU,” ucap Udin Mulyono.
Langkah PHM ini disebut-sebut sudah mendapat restu dari Basri dan Najirah. Pasangan petahana ini justru merespon baik atas inisiatif PHM.
Udin Mulyono juga memastikan langkah independen masih sangat potensial, dan menjadi alternatif saat keduanya tidak mendapat restu dari masing-masing Parpol.
“Sudah saya sampaikan ke keduanya. Kita siap mencalonkan Basri dan Najirah maju Independen,” sambungnya.
Udin Mulyono yang kerap disapa haji Udin juga mengklaim semua KTP yang terkumpul murni diminta secara sukarela ke masyarakat.
“Tidak ada uang seperpun yang kami diberikan, ini murni masyarakat yang ingin pak Basri dan ibu Najirah kembali duduk jadi wali dan wawali kota Bontang,” pungkas haji Udin.
Alasan PHM mengusung keduanya maju jalur independen. Pertama untuk memangkas adanya indikasi permainan partai politik.
Hal itu terbukti dengan kencangnya dinamika internal Parpol keduanya, yaitu PKB dan PDI Perjuangan. Seharusnya, kedua partai itu tidak perlu berfikir panjang untuk mengeluarkan rekomendasi. Apalagi status keduanya adalah petahana.
Udin Mulyono khawatir gejolak dan ketidakpastian itu berujung pada ‘jual beli’ tiket rekomendasi oleh partai politik. Dalam bahasa awam biasanya praktik ini disebut ‘uang perahu’ untuk berlayar di pemilu.
“Ini langkah antisipasi. Kalau belum ada rekomendasi Parpol. Basri-Najirah tetap bisa maju jalur Independen,” pungkasnya.(Red)