Meiliana Pendaftar Pertama di PDIP, Mengaku Ada Kemistri Hingga Keinginanya Merubah Samarinda Seperti Surabaya

Beri.Id, SAMARINDA – Sejak dua hari yang lalu Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Samarinda membuka pendaftaran calon wali kota Samarinda pada Pilkada 2020 mendatang, DR Hj Meiliana SE MM, adalah  yang pertama mengambil formulir.

Mantan Plt Sekprov Kaltim ini tiba di Sekret DPC PDIP sekira pukul 11.00 Wita. Kedatanganya diterima langsung Achmad Sofyan Sekretaris DPC PDIP Samarinda sekaligus ketua tim penjaringan, didampingi sekretaris penjaringan H.Ma’ud bersama beberapa pengurus DPC.

Tidak menunggu lama Achmad Sofyan langsung menjelaskan beberapa formulir dan persyaratan bagi para calon. Ia berharap setiap yang mengambil formulir bisa mengembalikan untuk masuk pada tahapan lanjutan yaitu verifikasi diinternal partai.

“Masih ada waktu sekitar dua minggu untuk mengisi dulu formulir,  kami berharap bisa dikembalikan nanti antara tanggal 11-17 September,” paparnya kepada Ibu Mey.

Pertemuan pengambilan formulir ini berlangsung santai, sesekali mereka bergurau, Canda tawa pun kerap terdengar.

Siap Maju Lewat Perahu Partai PDIP

Sebagai pendaftar pertama, Meiliana mengaku sudah siap maju pada Pilwali di kota Tepian nantinya bersama Partai berlambang Banteng ini. Kehadiranya mengambil formulir sebagai keseriusan untuk memenuhi segala persyaratan dari PDIP.

“Setelah saya ambil formulir ini, ada beberapa poin yang belum bisa saya lengkapi, tapi saya upayakan akan diselesaikan hari ini juga,” Katanya.

Mantan Plt Walikota Damarinda ini juga menceritakan kedekatannya dengan pengurus Partai.

“Dulu waktu saya masih sebagai Plt Walikota, seringkali pada beberapa kegiatan selalu bersama pak Siswadi (Ketua DPC PDIP Samarinda), sudah ada kemistri saya sama beliau, semoga kedepan bisa terus selalu bersama,” tandasnya.

Ada Kecocokan Bersama PDIP

Perempuan yang sudah Malang melintang sebagai Aparatur Sipil Negara ini ternyata memiliki kedekatan secara emosional bersama partai besutan Megawati Soekarno Putri ini.

Bekal pendidikan dari ayahnya yang disebutkan kala itu juga sebagai pengurus pada Partai PDIP, menjadi historis sendiri sebagai perahu yang dipilihnya untuk maju pada Pilwali di kota Samarinda.

“Dulu pada masa Gubernur Abdoel Moeis Hasan, ayah saya juga adalah sebagai pengurus partai, sebagai seorang organisatoris kemudian itulah menjadi inspirasi bagi saya,” imbuhnya.

Ia juga siap menyumbangkan diri untuk mengabdikan diri kepada Samarinda, disebutnya akan menjadi sebuah catatan sejarah bahwa Samarinda bisa dipimpin seorang perempuan. Tatkala Walikota Surabaya, Tri Risma yang mampu membawa perbaikan kotanya menjadi Inspirasinya.

“Kalau Surabaya bisa, kenapa Samarinda tidak bisa. Waktu 6 bulan sebagai Plt itu kurang, karena waktu itu banyak hal yang ingin saya terapkan tapi persoalan waktu. Pelayanan KTP misalnya, ternyata itu bisa diselesaikan hanya 5 menit, tapi kenapa harus menungu hingga berhari hari,” Kata Ibu Mey menceritakan pengalamnya.

Jika diridhoi kata mantan kepala pusat kajian dan pelatihan dan pendidikan aparatur III LAN Samarinda, beringinan mengubah samarinda sepertinya Surabaya.

“Seminimal nya seperti Surabaya, ini soal kemauan, kita mau atau tidak, itu aja,” tutupnya.

(Jifran)