Samarinda, Beri.id – Dalam era di mana teknologi semakin mendominasi kehidupan, ada kekhawatiran yang merayap tentang hilangnya semangat kebangsaan dan cinta terhadap Tanah Air, terutama di kalangan generasi muda. Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menggarisbawahi pentingnya memupuk semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Deni menekankan peran penting Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda dalam hal ini. Menurutnya, kurikulum pendidikan yang mencakup mata pelajaran seperti PMP (Pendidikan Moral Pancasila), PKN (Pendidikan Kewarganegaraan), dan PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) di sekolah memiliki peran yang krusial dalam membangun cinta terhadap negara di kalangan generasi muda.
“Oleh karena itu, pemerintah perlu mengadopsi metode yang efektif untuk memastikan bahwa anak-anak dan generasi muda kita mencintai negara ini,” tegas Deni.
Ia juga mendukung ide pengembangan kegiatan dan metode pembelajaran yang dapat membentuk pemahaman generasi muda tentang nilai-nilai kebangsaan.
“Kami berharap bahwa di masa depan, kegiatan-kegiatan yang mendorong semangat kebangsaan akan semakin ditingkatkan,” tambahnya.
Sebagai anggota Partai Gerindra, Deni berpendapat bahwa melalui kegiatan seperti menyanyikan lagu kebangsaan, generasi muda dapat mengembangkan semangat cinta dan patriotisme terhadap negara, terutama dalam menghadapi perubahan cepat dalam geopolitik global. Ia juga sering kali mengingatkan kepada Disdikbud dan sekolah-sekolah agar dapat bekerja sama untuk membangun landasan kuat bagi generasi muda dalam mencintai dan menjaga negara.
“Dalam waktu dekat, kami ingin melihat generasi muda dari semua tingkatan pendidikan memiliki semangat cinta yang kuat terhadap Tanah Air,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ia juga mendorong pemerintah, terutama Disdikbud Kota Samarinda, untuk aktif mempromosikan kegiatan dan metode pembelajaran yang memupuk rasa cinta pada Indonesia.
“Karena hal ini menjadi sangat penting dalam menjaga masa depan yang damai dan harmonis,” tandas Deni.