BONTANG – Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD-PAN) Bontang, termasuk dalam salah satu partai yang belum menentukan pilihan untuk calon yang akan berlaga dalam pilkada serentak 9 Desember tahun ini, entah untuk pasangan Neni-Joni atau Adi Darma-Basri Rase.
Hal ini terjadi karena DPP PAN hingga saat ini belum juga mengeluarkan rekomendasinya untuk dua calon yang sudah mendaftarkan diri.
Sementara PAN merupakan partai yang memiliki dewan yang duduk di DPRD Bontang, pada pemilu 2019 tahun lalu PAN berhasil mendapatkan sebanyak 2 kursi.
Ketua DPD PAN Bontang Andi Ade Lepu, mengatakan keputusan sepenuhnya ada di pengurus pusat, jadi secara kelembagaan DPD tetap menunggu instruksi dari pusat.
“Belum ada kita tau ini di DPD. Memang kan itu sudah ranahnya DPP,” kata Andi Ade, saat dihubungi langsung jurnalis beri.id, pada Kamis (6/8/20).
Selain itu, dirinya juga menyoroti sistem yang saat ini terlalu sentralistik, yang menyebabkan komunikasi harus menunggu keputusan pengurus yang berada di kota yang menjadi pusat pemerintahan. Dan menurutnya sistem seperti ini menghambat laju pembangunan demokrasi di tiap daerah.
“Sentralisasi politik yang dilakukan oleh Jakarta hari ini, itu tidak baik untuk pembangunan demokrasi, pembangunan politik, dan penguatan bangsa. Masa semua diatur di Jakarta,” ujarnya.
Saat ini, dirinya menduga informasi pasti terkait hal tersebut sudah ada di DPW PAN, karena khusus DPW memiliki tim pemenangan pilkada sendiri.
“Mungkin yang sebenarnya tau posisi akhir saat ini adalah DPW. Di DPW itu ada namanya tim Pilkada, mungkin mereka sudah mendapatkan informasi terkait apa yang sudah diputuskan oleh DPP,” ucapnya.
(Esc)