Beritainspirasi.info – BONTANG – Kabar baik buat Nelayan Kota Bontang, setelah selama 2 tahun belakangan tidak bisa membeli solar dengan harga subsidi.
Terhitung mulai hari ini (24/5) mereka akan kembali mendapatkannya, pasalnya Stasiun Penjualan Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tanjung Limau akan kembali beroprasi.Prasetyo Adi Widodo mengungkapkan seluruh persiapan terkait pengoprasian kembali SPBN Tanjung Limau telah rampung, baik perizinan, porsenil, peralatan beroprasi hingga kuota dari Pertamina.
“Pertamina sudah mengalokasikan 300 Kl setiap bulan, harusnya pagi ini sudah bisa kita jual. Namun karna akan ada prosesi Louncing oleh Pemkot jadi kita tunda penjualan usai acara Louncing,” ungkapnya saat ditemui di SPBN Tanjung Limau (24/5) pagi.
Ia menerangkan saat ini tangki SPBN Tanjung Limau telah diisi Pertamina sebanyak 16 kl dan penyerahan sudah yang ke dua sebesar 32 kl, pengisian dari Pertamina akan dilakukan secara kontinyu. Dengan kapasitas tangki SPBN 60 kl.
Prasetyo menegaskan SPBN Tanjung Limau menjual solar bersubsidi khus untuk Nelayan, untuk itu pihaknya telah berkordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang terkait feripikasi data Nelayan.
“Hanya Nelayan yang membawa surat dari DKP3 Bontang yang akan kami layani penjualan, kami himbau yang belum ngurus silahkan segera urus,” bebernya.
Berbeda dengan pengelola sebelumnya, kali ini tidak cukup kartu Nelayan saja. Pelanggan juga mesti membawa surat rekomendasi dari DKP3. Hal itu guna mencegah kemungkinan terjadinya penyalah gunaan solar bersubsidi untuk Nelayan.
Meskipun mekanisme penjualan diperketat, namun ia optimis kuota 300 kl setiap bulannya dari Pertamina itu akan habis terjual dan tepat sasaran.
Nantinya jumlah kuota pertamina akan terus di evaluasi setiap 3 bulan. Jika habis terus setiap bulannya dan tepat sasaran kuota akan ditambah, begitupun sebaliknya jika tidak habis atau tidak tepat sasaran justru jumlah kuota akan dikurangi.
Untuk layanan, SPBN Tanjung Limau akan buka 15 jam dalam sehari dari pukul 08.00 sampai 22.00 wita. “Dari data DKP3 Nelayan yang mengurus surat rekomendasi sudah cukup banyak maka dengan data itu kami makin optimis kedepan,” pungkasnya. (and)