Nasi Goreng yang Mengundang Spekulasi: Apa Makna Kode Megawati untuk Prabowo? Analisa Pengamat! 

Pertemuan antara Megawati dan Prabowo Subianto/ X@bang_dasco

BERI.ID – Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, terkait presiden yang rindu dengan nasi goreng buatannya bukan sekadar isyarat politik biasa.

“Saya melihat bahwa ketika Ibu Mega menyebutkan soal nasi goreng, itu bukan sekadar isyarat politik biasa. Akan ada perkembangan besar yang mengikuti sikap PDI Perjuangan,” kata Agung dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (12/5/2025).

Menurut Agung, jika dalam waktu dekat PDI Perjuangan mengadakan kongres, hal ini bisa jadi momen penentu untuk mengklarifikasi sikap politik partai, apakah akan tetap menjadi mitra kritis, mitra strategis, atau malah memilih untuk menegaskan posisi mereka dalam pemerintahan.

Agung juga menjelaskan bahwa Megawati telah menggunakan “politik nasi goreng” ini sebelumnya dalam konteks hubungan politik dengan Presiden keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Ini sebenarnya deja vu politik, karena nasi goreng juga pernah menjadi alat pemersatu antara Ibu Mega dan almarhum Gus Dur. Waktu itu, Gus Dur datang ke Teuku Umar untuk minta dibuatkan nasi goreng, dan setelah itu hubungan politik mereka jadi lebih baik,” ucap Agung.

“Begitu juga pada 2019, Ibu Mega membuat nasi goreng untuk Pak Prabowo, yang akhirnya menjabat sebagai Menhan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Megawati mengungkapkan bahwa ada seorang presiden yang terus bertanya kapan ia akan dibikinkan nasi goreng. Meski tidak menyebutkan nama, Megawati memberikan petunjuk bahwa presiden tersebut sangat menginginkan masakan khasnya.

“Saya nggak bilang siapa, rahasia ya. Tapi, yang sering tanya itu siapa? Presiden yang bolak-balik tanya kapan aku dibikinin nasi goreng,” ujar Megawati dalam acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di Jakarta pada Kamis (8/5/2025).

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, kemudian mengonfirmasi bahwa presiden yang dimaksud oleh Megawati adalah Prabowo Subianto.

“Betul,” jawab Prasetyo kepada awak media pada Jumat (9/5/2025).

Prasetyo juga menambahkan bahwa Prabowo memang sudah merindukan nasi goreng Megawati sejak dua setengah tahun lalu, dan akhirnya, kedua pemimpin tersebut bertemu setelah sekian lama. (len)