Pakain Adat NTT Yang Dikenakan Presiden Jokowi Disiapkan Hanya Dua Hari

Presiden Jokowi Kenakan Tenun Ikat Berantai Kaif Nunkolo Saat Momentum HUT RI Ke-75 (Foto:BPMI Setpres)

JAKARTA – Dalam sepekan, Presiden Jokowi dua kali mengenakan pakaian adat asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jelas saja ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat NTT.

Pada Jumat, (14/08) lalu saat menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI yang dihelat dalam Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta. Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat asal Sabu Raijua.

dprdsmd ads

Selanjutnya, saat momentum Dirgahayu Ke-75 Kemerdekaan RI, Presiden Jokowi kembali menggunakan pakaian adat NTT.
Kali ini Presiden Jokowi memakai Tenun Ikat Berantai Kaif Nunkolo yang dipakai khusus oleh golongan Usif atau Raja di Amanatun, Kabupaten Timor Tengah Selatan (T.T.S).

Presiden Jokowi tampak gagah dengan balutan pakaian tenun Swaparaja Amanatun bernuansa Merah Putih saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Laiskodat seperti dilansir media Garda Indonesia pada Senin, 17 Agustus mengungkapkan. Ia begitu mendapat kehormatan untuk dua kali, yang pertama tenun Sabu untuk pidato kepresidenan.

“Kami mencoba memberikan kepada bapak (Presiden Jokowi, red) yang terbaik yaitu pakaian swapraja. Kalau untuk yang kali ini, dua hari yang lalu (Sabtu, 15 Agustus 2020), kami mendapat panggilan dari istana bahwa bapak berkenan untuk pakai dari NTT lagi,” urai Pemilik Butik LeVico ini antusias.

Sementara, imbuh Julie Laiskodat, saat tanggal 11 Agustus, dari staf presiden yang menelepon bahwa berkenan untuk memakai pakaian adat dari NTT lagi, jadi dari Dekranasda yang menyiapkan. “Saya terbang langsung dari Kupang bawa langsung ke sini (Jakarta, red), waktu itu saya siapkan Rote dan Sabu. Lalu bapak pilih dari Sabu,” ungkapnya.

Ternyata, beber Julie, pada tanggal 15 Agustus sore, ditelepon lagi bahwa bapak Presiden berkenan untuk memakai dari NTT lagi.

“Saya hanya punya dua hari untuk mempersiapkan itu. Kali ini, saya tanya kira-kira dari kabupaten mana, tetapi mereka serahkan kepada saya untuk pilih yang terbaik. Jadi, karena tanggal 17, maka saya mengangkat nuansa merah putih. Jadi, kemarin saya memasukkan Malaka dan TTS untuk bapak pilih dan hari ini bapak pilih dari TTS,” bebernya.

Julie Laiskodat berharap melalui Presiden Jokowi sudah mengangkat NTT, maka sudah waktunya masyarakat Nusa Tenggara Timur bersemangat untuk memakai produk lokal khususnya NTT dan terus mengibarkan budaya yang sudah diturunkan oleh nenek moyang.

Istri dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ini pun mengatakan, saat ini Dekranasa sedang membentuk kelompok penenun yang akan bekerja sama dan wajib melibatkan 50% anak muda supaya tradisi menenun tidak punah.

“Sekarang bapak Jokowi sudah memakai tenun NTT, maka anak-anak muda harus lebih bersemangat lagi berkarya melalui tenun NTT kita,” tandasnya.

(Fran)