JAKARTA – Debat kandidat putaran kedua Calon kepala daerah (Cakada) Kaltim telah selesai. Ribuan pasang mata masyarakat Tanah Air terlebih Kaltim menyaksikan sendiri keempat Paslon menyampaikan visi, misi, program dan gagasan serta argumentasi logisnya masing-masing.
Berbekal pengetahuan situasi dan kondisi daerah, yang kemudian berwujud tawaran-tawaran atas problematika yang dihadapi masyarakat Kaltim saat ini, terkait kesejahteraan sosial dan potensi inovasi ekonomi terbarukan.
Dikonfirmasi via seluler, panelis debat Pilgub Kaltim, Prof Susilo mengatakan, debat putaran kedua tersebut memiliki kemajuan dibanding debat perdana sebelumnya. Pasalnya, beberapa Paslon kurang memaksimalkan ajang yang seharusnya bisa lebih dimaksimalkan Paslon.
“Cukup baik dan berkualitas debat kali ini dibanding sebelumnya. Namun masih ada kesan salah satu kandidat tak cukup serius memanfaatkan momentum ini,”ujar Guru besar Unmul tanpa menyebut nama siapa kandidat tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan, tak dapat dipungkiri waktu tidak banyak mengulas habis ide dan gagasan Paslon menyampaikan di depan audience dan mata kamera. Menurutnya masyarakat Indonesia terlebih Kaltim melihat gaya, pasion dan gestur para calon yang akan dipilih pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. “Walupun belum memuaskan dan menyentuh pokok permasalahan, tapi kami tetap apresiasi,”imbuhnya.
Media ini memantau arus informasi warganet via medsos diberbagai lini, menurut warganet, pasangan nomor 3 yakni Isran Noor terlihat tak serius dan terkesan dagelan. Hal itu membuat substansi debat pertama hilang. “Jangan hanya lucu-lucuan saja,”ucap Castro di laman FB nya.
Media ini berhasil mengkonfirmasi rekan calon wakilnya, Hadi Mulyadi. Menurut Hadi, tak menjadi permasalahan krusial. Sikapnya yang selalu tampil penuh percaya diri adalah pembawaannya yang tenang. “Ya begitulah beliau, sebelumnya juga pernah tak melakukan itu,” jelasnya.(yok)