Samarinda – Peletakan batu pertama sebagai tanda Pembangunan Asrama Mahasiswa Muara Badak yang ada di Jalan Perjuangan 6, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Kota Samarinda
Pelatakan Batu Pertama di hadiri oleh Perwakilan Perwakilan Kepala Desa Muara Badak, Kepala Desa Batu-Batu, PPMB, KNPI Muara Badak, GPMP dan Tokoh Masyarakat Muara Badak, Ketua RT 01 Kelurahan Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Rabu (06/4/2023).
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muara Badak (IMABA), Rendi mengatakan bahwa pelatakan batu pertama sebagai upaya untuk membangun asrama muara badak.
“Hari ini kami bersama organisasi lainnya seperti PPMB, KNPI GPMP dan ada juga perwakilan dari pemerintahan kepala desa yaitu desa batu-batu dan juga ada perwakilan dari ketua RT 01 kelurahan Sempaja selatan. Hari ini kami melakukan peletakan batu pertama cikal bakal pembangunan asrama muara badak,” kata Rendi saat kepada awak media.
Setelah sempat terbengkalai dari awal proses pembangunannya, Imaba kemudian mendorong dari peletakan batu pertama yang diinisiasi oleh mahasiswa dan masyarakat untuk Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara untuk membangun tempat tinggal untuk mahasiswa Muara Badak.
“Sampai saat ini pemerintah kurang responsif pembangunan asrama mahasiswa muara badak, dari tahun lalu kami mengusut pembangunan asrama namun sampai tahun 2023 belum ada progresif dari pemerintah maka dari itu ikatan mahasiswa muara badak memutuskan untuk mengambil alih proses pembangunan asrama mahasiswa muara badak,” bebernya.
Selanjutnya, akan ada pembentukan panitia pembangunan untuk mengawal proses berdirinya asrama mahasiswa.
“Kemudian tindakan awalnya adalah ini peletakan batu pertama untuk kedepannya imaba akan membentuk panitia pembangunan nanti dari panitia pembangunan yang akan memproyeksikan gimana kedepannya,” lanjutnya.
Rendi menyebutkan bahwa pada esok hari akan ada rapat bersama dengan pihak kecamatan Muara Badak untuk mengkoordinasikan pembangunan.
“Untuk respon dari teman-teman akan menghadiri undangan besok dari pak camat rapat koordinasi pembangunan asrama nah di rapat itu nanti akan dibahas terkait status dan sertifikat lahan asrama mahasiswa muara badak jadi akan dihadiri oleh panitia pembangunan pada tahun 2009 yang tidak tuntas dalam pembangunan asrama bersama dengan mahasiswa sekarang,” kata Rendi menerangkan.
Imaba nantinya akan lebih dahulu memperjelas tanah yang akan di bangun, sebab sertifikat tanah masih hak milik pribadi olehnya itu perlu untuk di hibahkan kepada pihak kecamatan untuk mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara.
“Untuk dekat ini mahasiswa berharap dari panitia pembangunan terdahulu dapat menyerahkan ataupun menghibahkan sertifikat tanahnya terlebih dahulu kepada pihak kecamatan agar ketika status lahan ini sudah jelas maka untuk kedepannya lebih mudah lagi pembangunan asrama karena ketika lahan sudah di hibahkan ke kecamatan dapat menggunakan anggaran dari pemerintahan,” jelasnya.
Ketua Umum Imaba ini berharap pembagunanua bisa berjalan dengan baik sehingga kedepan mahasiswa dari muara badak tidak kesulitan untuk mendapat tinggal saat berkuliah di Kota Samarinda.
“Karena lahan ini masih atas nama pribadi jadi sulit untuk mengumpulkan dana dalam membangun asrama. Jadi fokusan kami untuk dekat dekat ini adalah memperjelas terkait status tanah dan sertifikat tanahnya,” pungkas Rendi.(DODY)