Pembangunan Ulang SMPN 24 Samarinda Dengan Alokasi Anggaran 30 Miliar, Novan: Harus Secara Bertahap

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan syahroni Pasie.

Samarinda –Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahroni Pasie menegaskan pembangunan ulang dilakukan secara bertahap agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu

Hal ini disampaikannya, sebab Pemerintah Kota Samarinda akan melakukan pembangunan ulang SMP Negeri 24 akan dimulai pada tahun 2026 dengan alokasi anggaran sekitar Rp30 miliar.

Proyek ini menjadi bagian dari prioritas strategis pemerintah daerah bersama DPRD dalam meningkatkan kualitas sarana pendidikan di Kota Tepian.

“Tidak ada penutupan total. Sekolah tetap beraktivitas, hanya mungkin ada penyesuaian jadwal supaya pembelajaran bisa berjalan normal,” ujar Novan, Minggu (28/9/2025).

Selain menghadirkan gedung baru, pemerintah kota juga menaruh perhatian pada kondisi lingkungan sekitar sekolah. SMPN 24 berada di kawasan rawan banjir, sehingga pembangunan ulang akan disinergikan dengan program pengendalian banjir. Salah satu opsi yang tengah dikaji adalah peninggian lahan sekolah guna mengurangi resiko genangan saat musim hujan.

Meski demikian, opsi relokasi tetap terbuka bila ditemukan lokasi baru yang lebih representatif. Namun Novan menekankan, pemindahan tidak boleh menimbulkan beban tambahan bagi guru maupun orang tua siswa.

“Kalau lokasi baru tidak mendukung, lebih baik dipertahankan di tempat sekarang dengan perbaikan infrastruktur,” jelasnya.

Dengan dukungan anggaran besar, proyek ini diharapkan membawa dampak positif jangka panjang. Tidak hanya menciptakan ruang kelas yang lebih layak, tetapi juga meningkatkan kenyamanan belajar siswa di tengah tantangan perubahan iklim yang kerap memicu banjir. DPRD menyatakan komitmennya untuk mengawal jalannya pembangunan agar sesuai target dan tepat sasaran.

“Peningkatan mutu pendidikan harus dibarengi dengan sarana yang memadai. Itu komitmen kita,” pungkas Novan.

Pembangunan ulang SMPN 24 Samarinda menjadi momentum penting untuk memperkuat fondasi pendidikan sekaligus menjawab tantangan infrastruktur perkotaan di era modern. (Adv/DPRD Samarinda)