SAMARINDA – Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Folder Ait Hitam, Kota Samarinda, Kemarin (08/05) oleh petugas Satpol PP kota Samarinda dinilai tidak tepat sasaran.
Ketua Fraksi PKB Syafruddin mengatakan tidak tepat hal itu dilakukan dalam situasi masyarakat juga harus mencari pendapatan ditengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Tindakan Satpol PP yang dibawah naungan Pemkot Samarinda tidak tepat ditengah pandemi seperti ini,” kata Syafruddin saat ditemui di Gedung D DPRD Provinsi Kaltim, pada Senin (11/5/2020).
Dirinya mengaku mengetahui kejadian pembongkran itu lewat video yang dikirm oleh masyarakat yang berjualan disekitaran waduk di Folder. Geram, iapun sempat meluapkan kekesalanya pada laman facebook pribadinya.
“Soal postingan yang difacebook. Jadi, ada masyarakat yang WhatsApp (WA) saya. Dia kirimin foto-foto itu. Sebagai Anggota DPR saya melihatnya ini tindakan yang tidak tepat,” kata Syafruddin saat ditemui pewarta di Gedung D DPRD Provinsi Kaltim, pada Senin (11/5/2020).
Udin begitu ia disapa menilai, meskipun pada sisi lain tugas pokok dari Satpol PP adalah melakukan penertiban, akan tetapi ini merupakan momentum yang tidak tepat.
Ada dua alasan yang membuatnya kecewa atas tindakan yang diambil oleh petugas, yang pertama adalah ini merupakan momentum bulan suci Ramadhan dan yang kedua adalah Covid-19.
“Memang gak ada kerjaan lain Satpol PP itu, ko menggusur aja kerjanya. Kan begitu,” kesalnya.
Lebih baik kata dia, ketika dimasa seperti ini tindakan yang dilakukan oleh petugas ada baiknya ditunda dulu dalam langkah penertiban.
“Ini kan kasian, pedagang kaki lima digusur. Di angkut rombongnya. Kasian rakyat disana,” lanjutnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah kota samarinda agar tidak ada dulu penggusuran untuk saat ini. Selama masa pandemi Covid-19 ini, dan bulan puasa ini. Karena dinilai pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Biarkanlah mereka cari rejeki, cari nafkah dulu,” harapnya.
Jika dimasa seperti ini petugas memiliki fungsi untuk melakukan penertiban, tetap mengedepankan kemanusiaan ditengah masa sulit seperti ini.
“Kalau pun ada penertiban, yah harus ada sisi kemanusiaannya lah. Kasian orang lagi puasa dan masa corona begini kemudian digusur,” tutupnya.
(Esc)